Logo

Batu Lingga Yoni Peninggalan Kerajaan Sriwijaya Dikabarkan Dapat Meningkatkan Kesuburan

Reporter:,Editor:

Senin, 17 January 2022 03:40 UTC

Batu Lingga Yoni Peninggalan Kerajaan Sriwijaya Dikabarkan Dapat Meningkatkan Kesuburan

Imam Basuki menunjukkan batu Lingga Yoni peninggalan kerajaan Sriwijaya di desanya, Senin 17 Januari 2022. Foto: Gayuh

JATIMNET.COM, Ponorogo – Siapa sangka di Ponorogo ada peninggalan zaman kerajaan Sriwijaya yang dipercaya dapat membantu kesuburan wanita, peninggalan tersebut adalah sebuah batu berbentuk Lingga Yoni yang ada di Dusun Ngadiro, Desa Pintu, Kecamatan Jenangan. 

Dari pengamatan jatimnet.com, batu berbentuk kotak berukuran panjang dan lebar sekitar satu meter tersebut memiliki beberapa ukiran di setiap sisinya, namun karena sudah termakan usia sehingga sudah agak memudar. Bagian atas batu Yoni tersebut berbentuk cekungan dan terdapat sebuah Lingga diatasnya. 

Salah satu sisinya bebentuk agak memanjang yang digunakan untuk mengalirkan air dari dalam cekungan batu Yoni. Disebalah batu Lingga Yoni tersebut juga terdapat pohon beringin tua yang usianya juga diperkirakan sudah puluhan tahun yang sering digunakan untuk bertapa atau semedi. 

Kepala Dusun Ngadiro, Imam Basuki, mengatakan jika batu Lingga Yoni ini sudah ada di desanya sejak lama. Namun menurut beberapa peneliti sejarah batu Lingga Yoni tersebut jika dilihat dari bentuk ukiran yang ada pada batu Yoni merupakan peninggalan dari Kerajaan Sriwijaya Kediri.

Baca Juga: Berkat Porang, Ponpes di Ponorogo Bisa Sejahterakan Masyarakat 

Sayangnya saat ini yang dipastikan keaslianya hanyalah batu Yoninya saja, pasalnya batu Lingga yang berbentuk memanjang dikabarkan telah dicuri oleh orang. Sehingga saat ini meski ada sebuah lingga diatasnya, batu tersebut merupakan duplikat dari aslinya. 

“Beberapa peniliti sejarah meyakini batu ini sudah ada sejak tahun 1300 Masehi, sebelum ada kerajaan Majapahit,” kata Imam, Senin 17 Januari 2022. 

Basuki menuturkan jika dahulu batu ini merupakan batu yang dikeramatkan oleh warga sekitar. Bahkan setiap hari Jumat Pon kalender Jawa selalu diadakan selamatan oleh warga sekitar untuk mencari berkah.

Baca Juga: Kolam Peninggalan Majapahit di Mojokerto Mengering

Sering juga dijadikan sebagai tempat semedi oleh orang yang ingin mencari petunjuk. “Namun saat ini sudah tidak ada lagi, hanya dijadikan situs sejarah,” tutur Basuki. 

Ia menerangkan batu Lingga Yoni ini dulunya diyakini merupakan sebagai tempat ibadah bagi umat Hindu. Bahkan mitosnya air yang ditampung pada lingga yoni jika diminum oleh wanita yang mandul maka akan segera mendapat berkah dan dikaruniai anak. 

“Konon air yang jatuh di Lingga ini merupakan sperma dewa, dulu banyak yang mengambil tetesan air tersebut, untuk mempermudah keturunan,” terang Basuki. 

Untuk menghormati saksi sejarah kerajaan Sriwijaya tersebut kini batu Lingga Yoni tersebut dibuatkan sebuah tempat khusus untuk dijadikan tempat wisata sejarah. “Ada juga sumbangan dari keturunan kerjaan Sriwijaya untuk membangun tempat ini sebagai situs sejarah,” pungkas Basuki.