Logo

Batik Ponorogo yang Mulai Menggeliat 

Reporter:,Editor:

Sabtu, 23 March 2019 16:45 UTC

Batik Ponorogo yang Mulai Menggeliat 

BATIK. Seorang model memeragakan busana batik di acara Batik Street Exhibition yang diselenggarakan Pemkab Ponorogo, Sabtu 23 Maret 2019. Foto: Gayuh Satria

JATIMNET.COM, Ponorogo – Pemerintah Kabupaten Ponorogo mulai menggeliatkan ekonomi kreatif setempat, khususnya batik khas Ponorogo dengan menggelar acara Batik Street Exhibition di jalan Alun-alun Timur Ponorogo, Sabtu 23 Maret 2019.

Karpet merah sepanjang 100 meter menjadi catwalk bagi 105 model anak dan dewasa untuk memeragakan busana batik hasil kreasi dari para pengrajin yang ada di Ponorogo.

Pengrajin batik dari daerah lain seperti Madiun, Magetan, Ngawi, Kediri, dan Malang juga turut memeriahkan tahun wisata 2019 ini.

Meski baru pertama kali digelar di Ponorogo, acara yang berlangsung pukul 16.00 WIB dengan konsep outdoor ini mampu menyedot perhatian masyarakat Ponorogo.

BACA JUGA: Ponorogo Cegah Kematian Ibu Hamil Lewat Rumah Tunggu

Berbagai kreasi baju batik mulai dari tema tradisional, modern, dan kontemporer diperagakan oleh para model. Hujan tak menyurutkan model dan masyarakat untuk tetap memeriahkan acara ini.

“Dulu pada 1950-an Ponorogo sangat terkenal dengan batik khasnya serta industri kain mori, batik ini harus kita bangkitkan kembali,” kata Wakil Bupati Ponorogo Soedjarno dalam sambutannya, Sabtu 23 Maret 2019.

Soedjarno menunuturkan, pemakaian kain batik jangan hanya terbatas pada pakaian saja, melainkan bisa dikreasikan dengan berbagai bentuk kerajinan lainnya seperti tas.

BACA JUGA: Ponorogo dan Empat Kiamat Lain yang Kontroversial

Ia juga meminta para pelaku usaha batik tidak hanya menggenjot produksi batiknya, tapi sekaligus gencar mengajak masyarakat untuk memasyarakatkan batik.

“Setelan batik juga bisa dipadukan menggunakan celana jeans dan sepatu kets,” tuturnya.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Ponorogo Lilik Slamet Raharjo menambahkan, acara yang baru pertama kali digelar di Ponorogo ini bertujuan untuk membangkitkan batik Ponorogo dan memancing berbagai pelaku ekonomi kreatif agar lebih menggeliat lagi.

“Ini untuk mengangkat ekonomi lokal dan bisa membuka lebih banyak lowongan kerja khususnya bagi masyarakat Ponorogo,” pungkasnya.