Sabtu, 13 October 2018 06:27 UTC
[]
JATIMNET.COM, Surabaya – Seminar nasional bertema perubahan dan kesinambungan historis dalam perspektif keilmuan dan pembelajaran ditunda. Seminar yang rencananya akan digelar tanggal 24 Oktober 2018 di Universitas Negeri Malang ini menimbulkan banyak komentar miring media sosial dan publik pasca posternya beredar.
Pihak kampus rencananya menghadirkan peneliti LIPI Asvi Warman Adam, sejarawan Universitas Gadjah Mada Sri Margana, sejarawan Universitas Negeri Jakarta Abdul Syukur dan sejarawan sekaligus Ketua Jurusan Sejarah UM Ari Sapto.
Seperti dilansir Tempo.com, Ketua Jurusan Ari Sapto kepada wartawan menyangkal penundaan seminar karena ada larangan dan ancaman dari militer. “Selasa ketemu ngobrol dengan petugas Kodim dan Korem. Saya sampaikan seminar sudah dibatalkan. Tidak ada larangan dan ancaman Kodim dan Korem. Biasa saja,” katanya.
Menurut Ari, penundaan seminar diputuskan dalam rapat dewan dosen setelah banyak komentar miring atas seminar tersebut. Komentar di media sosial ramai setelah pamflet kegiatan diunggah di media sosial Jumat pekan lalu. “Ada pihak yang menanggapi negatif. Dianggap seminar kelompok kiri,” ujarnya.
Rapat Senin, 8 Oktober 2018 memutuskan seminar nasional ditunda. Setelah melihat perkembangan di media sosial. Selanjutnya panitia mengirim surat kepada para narasumber Rabu, 10 Oktober 2018.
Kepala Penerangan Korem 083/Baladhika Jaya Mayor Prasetya melalui keterangan tertulis kepada wartawan menyampaikan jika pihaknya tak mendapat pemberitahuan secara resmi mengenai seminar di Universitas Negeri Malang.
“Bukan ranah kami untuk memberikan ijin atau melarang kegiatan tersebut,” tulis Prasetya. Ia menunjuk Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 pasal 8 ayat 3 tentang kebebasan akademik. Kebebasan mimbar akademik dan otonomi perguruan tinggi, katanya, merupakan tanggungjawab civitas akademika.
