Selasa, 25 February 2025 01:00 UTC
Petugas Polri dan TNI mengevakuasi warga yang terjebak banjir di dalam rumah. Foto: Dokumentasi Humas Polres Mojokerto Kota.
JATIMNET.COM, Mojokerto - Hujan yang mengguyur selama berjam-jam membuat Kali Lamong meluap dan merendam sejumlah rumah warga dua dusun di Desa Banyulegi, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto, Selasa, 25 Februari 2025.
Akibat luapan air yang masuk ke dalam rumah hingga ketinggian mencapai 50 sentimeter, sejumlah lansia dan warga dievakuasi polisi ke tempat yang lebih aman.
Kasi Humas Polres Mojokerto Kota Ipda Slamet Haryono menyebutkan banjir terjadi dan mengalir ke permukiman penduduk sekitar pukul 22.00 WIB. Ini terjadi lantaran hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Mojokerto sejak Senin sore, 24 Februari 2025.
Sebanyak 43 rumah warga dilaporkan terdampak banjir. Semalam, ketinggian banjir sempat mencapai 30-40 sentimeter atau di atas lutut orang dewasa.
BACA: Banjir di Desa Tempuran Mojokerto Rendam Ratusan Rumah dan Dua Sekolah
"Di Desa Talunbrak dan Pulorejo ada 40 rumah terendam banjir. Sedangkan di Desa Banyulegi tiga rumah. Pagi ini sudah ada penurunan luberan air Kali Lomong," ujarnya.
Ia menambahkan sesuai arahan Kapolres Mojokerto Kota AKBP Daniel S Murunduri, personel Polsek Dawarblandong bergerak cepat ke lokasi untuk memantau situasi dan membantu evakuasi warga yang terdampak semalam.
Hasilnya, dalam penyisiran Bhabinkamtibmas Desa Klanting Bripka Oryza mendapatkan laporan lansia terjebak banjir di dalam rumah. Anggota polisi itu bersama warga bahu-membahu mengevakuasi seorang lansia ke tempat yang lebih aman. Debit air yang mencapai lutut orang dewasa membuat proses evakuasi harus berhati-hati.
BACA: Banjir Parah di Mojokerto, Pemprov Jatim Bantu Logistik dan Kesehatan
Tidak hanya itu, Oryza juga mengimbau masyarakat untuk menjaga barang berharga di rumah dan berhati-hati dalam menghadapi kondisi banjir yang masih berlangsung.
"Kami mengimbau ke masyarakat Dawarblandong, khususnya Desa Klanting untuk lebih waspada dan berhati-hati dalam karena debit air masih tidak menentu," kata Slamet.
Hingga kini aparat kepolisian terus bersiaga dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan keselamatan warga serta mengantisipasi dampak lebih lanjut akibat banjir luapan Kali Lamong.