Logo

Banjir di Desa Tempuran Mojokerto Rendam Ratusan Rumah dan Dua Sekolah

Reporter:,Editor:

Senin, 09 December 2024 09:00 UTC

Banjir di Desa Tempuran Mojokerto Rendam Ratusan Rumah dan Dua Sekolah

Sekolah di Desa Tempuran, Kec. Sooko, Kab. Mojokero terendam banjir, Senin, 9 Desember 2024. Foto: Hasan

JATIMNET.COM, Mojokerto – Hujan deras yang mengguyur Mojokerto sejak dua hari terakhir membuat luapan air sungai avour di Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, merendam ratusan rumah dan dua sekolah.

Ketinggian banjir yang terjadi kali ini terpantau hingga lutut orang dewasa atau sekitar 50 sentimeter dan masuk ke dalam SDN Tempuran dan Taman Kanak-Kanak (TK) Pembina II Sooko. 

Akibatnya, aktivitas warga lumpuh total dan kegiatan dua sekolah tersebut terpaksa diliburkan karena ruang kelas terendam. 

Kepala TK Pembina II Sooko, Fitri, mengatakan pihaknya berusaha menyelamatkan barang berharga. Sejumlah dokumen juga diselamatkan ke tempat yang lebih tinggi. Aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) di kedua sekolah itu terpaksa diliburkan. 

BACA: Puluhan Pengungsi Banjir di Desa Tempuran Mojokerto Sesak Napas dan Gatal

"Genangan air masuk sejak Sabtu pagi. Sekarang semua ruangan terendam. Alhamdulillah, barang-barang bisa diselamatkan dengan dinaikkan ke meja," katanya, Senin, 9 Desember 2024.

Pihak sekolah tak mengetahui sampai kapan anak-anak libur belajar di sekolah. Sementara dia melakukan pembelajaran dari rumah secara daring akibat banjir yang tak kunjung surut. 

Sementara itu, Kepala Desa Tempuran Slamet menyebut ada beberapa warga yang sudah mulai mengungsi ke rumah kerabat yang tidak terdampak banjir.

BACA: Polisi Bantu Evakuasi Warga Korban Banjir di Kota Mojokerto

"Hari ini semakin parah. Karena hujan yang turun Minggu kemarin. Sementara ada 470 rumah di dua dusun yang terendam,” ujarnya.

Slamet mengaku banjir disebabkan luapan air dari wilayah Kesamben, Kabupaten Jombang.

Disisi lain, kemungkinan banjir juga disebabkan pintu air yang tidak normal.

"Jadi, tidak kuat menampung debit air yang disebabkan curah hujan yang tinggi," katanya.

Seperti diketahui, banjir terjadi sejak Sabtu 7 Desember 2024. Namun, banjir terparah terjadi Senin 9 Desember 2024 hingga merendam sekolah.