Selasa, 10 December 2024 08:00 UTC
Kondisi rumah yang terendam banjir di Desa Tempuran, Kec. Sooko, Kab. Mojokerto, Selasa, 10 Desember 2024. Foto: Hasan
JATIMNET.COM, Mojokerto – Warga korban banjir di Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, mulai merasakan gatal-gatal dan sesak napas yang menyerang warga lansia dan anak-anak di pengungsian.
Warga mengalami sesak napas rata-rata di atas pukul 18.00 WIB, apalagi pada saat malam hari turun hujan dengan suhu dingin menjadi pemicu sesak, mual, dan masuk angin. Sementara di posko kesehatan belum tersedia tabung oksigen.
Salah satu pengungsi, Miftahul Jannah, 54 tahun, mengaku dirinya merasakan sesak napas saat berada di musala yang dijadikan pengungsian bersama warga lain.
"Tadi malam saya sesak nafas tidak ada oksigen sama sekali, sekarang kondisinya kayak gini sampai kerokan," katanya, Selasa, 10 Desember 2024.
BACA: Polisi Bantu Evakuasi Warga Korban Banjir di Kota Mojokerto
Selain disebabkan suhu dingin, Jannah, yang baru saja selesai opname dengan diagnosis sesak dan hipertensi ini menyebut saat malam hari di lokasi pengungsian muncul bau menyengat, aromanya seperti almini. Ia tak mengetahui secara pasti sumber dari bau yang dianggap menggangu pernapasan itu.
"Kalau malam juga bau seperti almini, kayaknya dari bahan almini yang terkena rendaman air, baunya menyengat sampai sesak dan mual," katanya.
Untuk antisipasi penularan dan memperparah penyakitnya, Jannah selalu mengenakan masker saat berada di lokasi pengungsian.
Sementara itu, salah satu perawat yang bertugas di pengungsian, Uswatun Hasanah, membenarkan adanya pengungsi yang mengalami gangguan kesehatan.
BACA: Pj Wali Kota Mojokerto Tinjau Warga Korban Banjir, Pasok Sembako dan Dapur Umum
"Data yang masuk ada 98 orang yang dilakukan check up kesehatan, ada bayi yang biduren, mbah-mbah (warga lansia) kemarin juga sesak, gatal, campur sama darah tinggi dan maag. Ada yang punya riwayat kronis seperti darah tinggi, sesak, jantung, dan diabet," katanya.
Menurutnya, pasokan obat-obatan masih mencukupi, namun kendala utama bagi tenaga medis adalah transportasi karena debit air masih tinggi dan tidak bisa diakses menggunakan motor.
Seperti diketahui, sebanyak 1.847 jiwa terdampak banjir di Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, dan 470 rumah terendam dengan ketinggian mencapai pusar orang dewasa.
Caption : Kondisi rumah yang terendam banjir di Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Foto: Hasan.