Logo

Bangkitkan Ekonomi Kota, Pelaku UMKM Gelar Pameran dengan Transaksi Cashless

Reporter:,Editor:

Senin, 14 June 2021 09:00 UTC

Bangkitkan Ekonomi Kota, Pelaku UMKM Gelar Pameran dengan Transaksi <em>Cashless</em>

HASIL UMKM: Sejumlah hasil UMKM dari binaan Kecamatan Genteng yang ikut dipamerkan, Senin 14 Juni 2021.

JATIMNET.COM, Surabaya - Dalam 10 hari ke depan, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) binaan Kecamatan Genteng, berkolaborasi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Bank Mandiri menggelar pameran.

Pameran yang berlangsung di hall Bank Mandiri, Jalan Genteng Kali Surabaya itu, diikuti oleh sekitar 50 UMKM yang terdiri dari lima kelurahan dengan total 60 jenis produk.

Camat Genteng Surabaya Linda Novanti menyebut konsep kerjasama semacam ini bermula dari keinginannya dalam membangkitkan ekonomi kota, khususnya bagi pelaku UMKM di masa pandemi Covid-19.

“UMKM ini mulai hidup kembali sekitar bulan Maret 2021. Kami belajar jatuh bangunnya memilih menu, kemasan, harga maupun lokasi yang kami gunakan untuk mempromosikan produk. Sasarannya di berbagai perusahaan,” kata Linda.

Baca Juga: Lomba Promosi Produk UMKM Surabaya Dongkrak Ekonomi Warga di tengah Pandemi

Dia menjelaskan, dari situlah berbagai peluang muncul termasuk kerjasama dengan Bank Mandiri. Selain itu, meskipun meja yang disiapkan tidak banyak, namun produk yang dijual dapat mewakili 50 UMKM dari 60 jenis produk. Diantaranya produk kuliner, handy craft dan fashion. Setiap harinya selama 10 hari itu, UMKM yang datang berbeda-beda dengan produk yang berbeda pula.

“Jadi misalnya hari ini produk dari 10 UMKM, besoknya produk yang berbeda dari UMKM yang berbeda pula tentunya. Dengan begitu semua akan merasakan dampaknya,” ia menjelaskan.

Tidak hanya itu, mantan Kepala Bidang (Kabid) Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah (DPBT) ini memastikan pelaksanaan pameran ini tidak hanya berorientasi pada penjualan saja. Namun juga di titik beratkan pada pengenalan produk-produk UMKM.

TRANSAKSI: Salah seorang pelaku UMKM Kota Surabaya melakukan transaksi jual beli berupa kue kering dan basah, Senin 14 Juni 2021.

Bagi dia, ini menjadi penting dilakukan. Pasalnya, apabila seluruh produk UMKM telah menyasar di berbagai perusahaan, maka tanpa disadari penjualan akan  mengalir baik secara online maupun offline.

“Saya selalu katakan yang paling penting adalah konsisten. Kita terus maju, semangat tidak boleh surut dan berjuang bersama-sama,” ia mengungkapkan.

Menariknya, dari kerjasama dengan Bank Mandiri, transaksi yang digunakan pun menggunakan cashless atau tanpa uang tunai. Caranya menggunakan uang elektronik dengan melakukan scan barcode QRIS yang telah disiapkan oleh Bank Mandiri. “Sekaligus sebagai bentuk komitmen kami dengan Bank Mandiri untuk mendukung pembayaran non tunai,” ia menuturkan.

Baca Juga: Geliat UMKM di Masa Pandemi (4): Pentingnya Legalitas dan Kolaborasi antar UMKM

Sementara, Kepala Cabang Bank Mandiri Surabaya Genteng Kali Herman Toni mengatakan kerjasama ini lebih kepada kepedulian Bank Mandiri kepada para UMKM. Khususnya yang memiliki usaha di wilayah satu kecamatan dengan cabang Bank Mandiri.

Dia menyebut, saat ini yang paling dibutuhkan pelaku UMKM adalah pembeli. Makanya, ia pun mewajibkan pembeli melakukan transaksi secara online agar semakin memperluas jangkauan.

KULINER UMKM: Beberapa hasil para pelaku UMKM yang ikut dipamerkan.

“Semua customer membayar melalui scan barcode QRIS dengan ponsel masing-masing. Tanpa menyentuh alat lain dan real time. Tentunya ini mendukung program pemerintah dalam pemutus rantai Covid-19,” kata Herman.

Selain itu, barcode QRIS ini juga dapat digunakan untuk transaksi yang dibeli secara delivery. Mekanismenya, pembeli akan dikirimi barcode melalui aplikasi WhatsApp untuk bertransaksi. Setelah terbayar akan ada pemberitahuan masuk ke penjual.

“Sehingga dagangan bisa dikirim aman karena sudah terbayar dan tidak kontak fisik seperti perpindahan uang tunai,” ia memaparkan.

Dia berharap setelah kerjasama ini, pelaku UMKM dapat merasakan keuntungan berjualan secara digital. Termasuk menagih pembayaran maupun pembukuan sederhana.

Baca Juga: Sistem Berbasis Aplikasi untuk UMKM Bantu Pemerataan Penjualan Produk

“Dari situ ke depannya apabila membutuhkan penguatan modal, secara history transaksi sudah tercatat sehingga lebih mempermudah,” ia memastikan.

Di lain pihak, pelaku UMKM Bandeng Coorporation bernama Lilis mengaku bersyukur atas kesempatan yang diperolehnya. Menurutnya, kegiatan seperti ini merupakan bentuk nyata mengangkat ekonomi pelaku UMKM.

Tidak hanya itu, ia memastikan, untuk produk yang dijual pun telah melalui tahap tes food dan telah teruji kualitasnya. “Kita berterima kasih sekali kepada Bu Linda yang telah mendorong kami dan membukakan jalan yang belum pernah kita alami seperti ini. Ini menjadi penyemangat untuk kita,” kata Lilis memungkasi.