Logo

Balita Ditemukan Meninggal di Gorong-gorong

Reporter:,Editor:

Sabtu, 07 March 2020 03:30 UTC

Balita Ditemukan Meninggal di Gorong-gorong

Ilustrasi.

JATIMNET.COM, Mojokerto - Balita berusia dua tahun ditemukan dengan kondisi sudah meninggal, yakni Muhammad Alfatan Nurhidayat. Ia ditemukan di sungai setelah terseret arus air di gorong-gorong Sumberpasinan, di Dusun Lamongan, Desa Kalipuro, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto.

Kades Kalipuro, Sugeng Santoso mengatakan, peritiwa yang menimpa korban tidak banyak yang tahu pasti. Hanya saja, ibu korban Devi Purwanti sadar anaknya tidak ada di rumah berusaha mencarinya di lingkungan rumah, termasuk ditanyakan ke sanak saudara dan neneknya juga tidak ada yang tahu.

Kecurigaan, saat orang tua sempat melihat anaknya itu sempat bermain di sekitar dekat saluran atau gorong-gorong di depan rumahnya. Salurannya mempunyai lebar sekitar 2 meter dengan kedalaman sekitar 1,5 meter.

BACA JUGA: Balita Usia 4,5 Tahun Jadi Korban Kekerasan Seksual di Mojokerto

Karena tak kunjung ditemukan membuat ibunya panik. Kepanikan itu membuat warga sekitar ikut melakukan pencarian. "Diduga, korban tadi berusaha mengambil mainannya yang jatuh ke gorong-gorong, tapi tidak tahunya malah ikut hanyut. Apalagi arusnya lumayan deras karena habis hujan," kata Sugeng, Jumat 6 Maret 2020.

Warga pun, lanjut Sugeng, warga melakukan pencarian dan ditemukan di saluran air atau gorong-gorong sudah meninggal, dan ditemukan cukup jauh dari kediamannya karena hanyut terbawa derasnya air saluran air tersebut.

Sementara saat dikonfirmasi Kapolsek Pungging Akp Suwiji, membenarkan, peristiwa hanyutnya balita berusia dua tahun. Yang ditemukan sekitar satu kilometer dari rumah korban. "Korban meninggal karena hanyut terbawa air," ungkapnya.

Ia mengatakan, peristiwa ini terjadi begitu cepat, tak ada yang tahu persis bagaimana korban terjatuh, hanyut terbawa arus air, dan ditemukan sudah dalam keadaan tak bernyawa.

BACA JUGA: Dugaan Tindak Asusila Balita Mojokerto, Polisi Periksa Guru Pendamping Korban

"Sekitar pukul 16.00 WIB, sebenarnya korban bermain di ruang tamu, karena baru saja dimandikan neneknya, Mutmainah. Sedangkan ibu korban, Devi, menidurkan adiknya yang masih bayi di kamar," terangnya.

Ditengah menidurkan sang bayi, mendadak Devi mendengar jeritan korban memanggil ibunya sekali "ibu". "Selanjutnya ibu korban langsung berlari ke depan. Namun korban sudah tidak ada," tegasnya.

Melihat anak laki-lakinya yang masih berusia dua tahun tak ada, kondisi ini membuat sang ibu semakin cemas. Seketika itu, dia lantas memanggil ibunya Mutmainah, yang juga nenek korban untuk menanyakan apakah korban bersamanya atau tidak.

"Karena ibunya tidak melihat cucunya yang baru saja dimandikannya, hal itu kian membuat Devi panik. Pencarianpun dilakukan bersama warga, dan juga petugas kepolisian. Baru sekitar pukul 18.00 korban berhasil ditemukan di aliran sungai dam kondisi sudah dalam keadaan meninggal dunia," tandasnya.

Untuk proses penyelidikan, jenazah korban dievakuasi ke RSUD prof dr Soekandar Mojosari untuk dilakukan visum dan identifikasi. "Hasilnya, dugaan kuat ini karena musibah. Tidak ada unsur pidana," pungkasnya.