Senin, 22 February 2021 13:40 UTC

AMBIL SAMPEL. Tim mahasiswa Biologi UINSA mengambil sampel di beberapa lokasi daerah aliran Sungai Porong untuk mengecek kadar mikroplastik. Foto: Tim Mahasiswa Biologi UINSA
JATIMNET.COM, Surabaya – Komunitas Telisik Mikroplastik Mahasiswa Biologi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya memberikan rekomendasi kepada pemerintah untuk membangun Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sampah.
Para mahasiswa ini mendorong Gubernur Jawa Timur, Pemerintah Kabupaten Mojokerto, dan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo untuk membangun TPS di tingkat kelurahan atau desa.
"Kami mengimbau kepada pemerintah provinsi agar segera menindaklanjuti pengendalian sampah plastik dan limbah industri yang mencemari Sungai Porong," ujar Koordinator Telisik, Ulfi Hidayatul Husna, dalam siaran pers tertulis, Senin, 22 Februari 2021.
BACA JUGA: Kandungan Mikroplastik di Sungai Kali Porong yang Terburuk
Komunitas Telisik Mikroplastik Mahasiswa Biologi UINSA Surabaya menemukan fakta kurangnya pengelolaan sampah di daerah sepanjang Sungai Porong. Bahkan disebutkan tempat pengelolaan sampah tidak sampai 40 persen.
Kurangnya tempat pengelolaan sampah ini dianggap sebagai salah satu penyebab masyakat di Sidoarjo dan Mojokerto membuang sampah ke Sungai Porong. Dengan surat rekomendasi ini diharapkan bisa mencegah pencemaran Sungai Porong. "Ini juga untuk mencegah terjadinya dampak lingkungan yang semakin besar," katanya.
Sebelumnya, penelitian sejumlah mahasiswi Jurusan Biologi UINSA menemukan kandungan mikroplastik di Sungai Porong lebih tinggi dibanding tempat lain.
Hasil penelitian sampel di tiga titik, yakni hilir Sungai Porong di daerah Tlocor Sidoarjo, Rolak Songo Mojokerto, dan kawasan Mindi, Kecamatan Porong, Sidoarjo menemukan mikroplastik antara 63-79 partikel mikroplastik per 100 liter air.
Kandungan mikroplastik Sungai Porong ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan Sungai Bengawan Solo yang hanya 38-76 partikel mikroplastik per 100 Liter..
BACA JUGA: Penelitian Mahasiswa UTM: Mikroplastik di Selat Madura Buktikan Masalah Sampah Belum Selesai
Tak hanya itu, hasil uji sampel sedimen dari tiga tempat di Rolak Songo, Mindi, dan Tlocor, kandungan partikel mikroplastik tertinggi ditemukan di Tlocor. Sebanyak 83 partikel mikroplastik per 40 liter ditemukan di hilir Sungai Porong tersebut.
Penelitian mahasiswa Biologi UINSA juga menemukan dua biota udang dan kupang mengandung mikroplastik yang cukup banyak. Dari tiga sampel jenis udang di perairan Sungai Porong, udang windu terkontaminasi sebanyak 30 partikel mikroplastik, udang vanname terkontaminasi 18 partikel mikroplastik, dan udang jerbung terkontaminasi 8 partikel mikroplastik.
Sementara dari sampel kupang di kawasan Tlocor ditemukan 3,7 hingga 8,6 partikel mikroplastik setiap 1 gram kupang.
Nilai rata-rata kandungan mikropastik dalam kupang Sidoarjo adalah 6,23 partikel mikroplastik per gram, sedangkan kerang hijau yang ada di Kenjeran sebesar 3,2 partikel mikroplastik per gram.
