Senin, 04 March 2019 14:20 UTC
AUN J dengan tiga anggota datang ke ITS untuk mengenalkan musik klasik Jepang kepada sivitas akademika ITS. Foto: Humas ITS
JATIMNET.COM, Surabaya - Grup musik asal Jepang, AUN J Classic Orchestra memberi warna berbeda di Plaza dr Angka, kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Senin 4 Maret 2019. Meski hanya diikuti oleh tiga orang musisinya, mereka bersemangat mengenalkan alat musik tradisional khas Negeri Sakura itu.
Ketiga personel yang hadir adalah Ryohei Inoue sebagai pemain Wadaiko (alat musik perkusi), Kohei Inouei sebagai pemain Shinobue (alat musik tiup) dan Shamisen (alat musik petik), serta Ishigaki Seiyama yang memainkan Shakuhachi (alat musik tiup).
“Kali ini kami hanya tampil bertiga dulu, untuk melihat respons dari masyarakat Indonesia, terutama Surabaya terhadap penampilan AUN J,” ungkap Ishigaki Seiyama dalam siaran pers yang diterima redaksi Jatimnet.com, Senin 4 Maret 2019.
BACA JUGA: Mahasiswa ITS Bikin Aplikasi Belajar Sistem Kardiovaskular
Ketiganya mengomposisi ulang alat musik tradisional Jepang yang biasanya tidak dimainkan bersama. Hasilnya, alunan merdu nan rancak sehingga mudah dimengerti para penontonnya, indah, dan simpel. Ketiganya sukses membuat raut wajah penonton menjadi gembira dan penuh semangat.
Dibungkus dalam bentuk konser mini, kehadiran Aun J Classic Orchestra sebagai bagian dari peringatan atas hubungan diplomatik antara Jepang dan Indonesia yang telah berlangsung selama 81 tahun.
Ishigaki Seiyama, salah satu anggota AUN J, saat memainkan Shinobue alat musik tiup dari Jepang berbahan bambu. Foto: Humas ITS

Dalam sambutannya, Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya, Masaki Tani, menanggapi pergelaran konser ini dengan antusias. Konser yang diprakarsai oleh Konsulat Jepang kerja sama dengan ITS, Surabaya Nihon Matsuri, dan Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya ini diharapkan mampu menjadi jembatan yang memperkuat hubungan antar kedua negara dengan pengertian yang lebih kuat.
“Saya harap konser ini menguatkan ikatan persahabatan kedua negara sehingga menjadi lebih baik lagi,” tutur Masaki Tani.
BACA JUGA: ITS Surabaya Ubah Fakultas Ilmu Alam Jadi Fakultas Sains
Sementara itu, Rektor ITS Prof Joni Hermana yang juga ikut hadir berharap pertunjukan seperti ini dapat lebih mempererat hubungan ITS dengan universitas-universitas yang ada di Jepang. Apalagi, kerja sama dalam bentuk budaya seperti ini dirasa masih jarang dilakukan di ITS.
“Dengan adanya kerja sama pertunjukan budaya seperti ini saya harapkan dapat menarik minat mahasiswa ITS untuk lebih belajar budaya, baik Indonesia maupun Jepang,” ujarnya.