Jumat, 22 February 2019 04:00 UTC
Logo Peace Corps AS
JATIMNET.COM, Surabaya – Otoritas Gedung Putih AS menyisakan 200 pasukan penjaga perdamaian di Suriah dalam jangka waktu tertentu. Jumlah tersisa itu tetap berada di Suriah setelah AS melakukan penarikan ribuan pasukan penjaga perdamaian di Suriah.
"Kelompok kecil penjaga perdamaian sekitar 200 anggota pasukan akan tetap berada di Suriah selama jangka waktu tertentu," kata juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders dalam pernyataan singkat Kamis 21 Februari 2019.
Keputusan tersebut diumumkan setelah Trump berbicara kepada Presiden Turki Tayyip Erdogan melalui telepon.
BACA JUGA: Hapus Cuitan Soal Salman Rushdie Twitter Dituduh Lindungi Trump
Menurut pernyataaan Gedung Putih, kedua pemimpin sepakat mengenai Suriah, untuk "melanjutkan kerja sama dalam membentuk zona aman.
"Mereka mencatat bahwa pejabat Menteri Pertahanan Patrick Shanahan dan Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Joseph Dunford akan menjamu mitra mereka dari Turki di Washington pekan ini guna melanjutkan pembicaran”, kata Gedung putih.
Sebelumnya Presiden Donald Trump telah memerintahkan untuk menarik 2000 pasukan penjaga perdamaian AS di Suriah pada Desember tahun lalu. Penarikan itu dilakukan mengikuti keberhasilan AS mengalahkan pasukan Negara Islam (IS) yang tersisa di Suriah.
BACA JUGA: Kisah Resah di Suriah
Namun kebijakan Trump mendapat pertentangan dari sejumlah penasihat. Mereka meminta Trump menyesuaikan kebijakan guna memastikan perlindungan bagi pasukan Kurdi yang ikut melawan Negara Islam dan yang mungkin mendapat ancaman dari Turki saat ini. (Ant)