Sabtu, 03 August 2019 11:17 UTC
MELEBIHI TARGET: Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan transhipment peti kemas domestik menghasilkan realisasi pertumbuhan di atas target. Foto: Baehaqi.
JATIMNET.COM, Surabaya - Pelindo III mencatatkan arus transhipment, atau bongkar muat peti kemas antar kapal peti domestik memberikan progres menggembirakan. Penetapan pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan transhipment peti kemas domestik per 15 Januari 2019 lalu menghasilkan realisasi pertumbuhan di atas target.
Direktur Utama Pelindo III, Doso Agung mengatakan, pada semester I 2018 tercatat sejumlah 16.310 boks peti kemas. Kemudian pada semester I tahun ini melonjak hingga 35.550 boks mencapai 218 persen Year On Year (YoY).
"Peningkatan terbesar ada di Terminal Berlian, Pelabuhan Tanjung Perak, yang dioperasikan oleh anak usaha Pelindo III, BJTI Port, yakni dari sebesar 9.812 boks pada semester I tahun 2018 menjadi hingga 22.349 boks pada periode yang sama tahun ini atau mencapai hingga 227 persen YoY," ujar Doso dalam keterangan resminya, Sabtu 3 Agustus 2019.
BACA JUGA: Pelindo Rumuskan Tarif Alih Muat Peti Kemas Domestik
Sedangkan untuk arus transhipment peti kemas domestik di Terminal Petikemas Surabaya (TPS) juga meningkat dibanding semester I tahun lalu. Separuh tahun lalu, arus peti kemas sebesar 1.040 boks. Periode yang sama tahun ini meningkat menjadi 2.799 boks.
Untuk di Terminal Teluk Lamong (TTL) semester I tahun 2019 meningkat 9.283 boks, dari periode sama 5.392 boks. "Arus transhipment peti kemas domestik pada dua terminal tersebut tumbuh tipis. Karena memang segmen bisnis TPS dan TTL lebih banyak melayani peti kemas internasional dan juga curah kering untuk di TTL," kata Doso.
Direktur Operasi dan Komersial Pelindo III, Putut Sri Muljanto mengatakan, rute pelayaran peti kemas dari Medan ke Tanjung Perak dengan tujuan akhir Kalimantan ke Sulawesi atau sebaliknya, menjadi kontributor utama peningkatan peti kemas transhipment.
BACA JUGA: Kenaikan Peti Kemas Pelindo III Didorong Peningkatan Ekspor
"Pelindo III juga telah menyiapkan lahan seluas 1 Hektar di Terminal Nilam untuk menambah kapasitas pelayanan transhipment peti kemas domestik. Agar pelayanan terus berjalan dengan optimal, kami akan melakukan evaluasi dan inovasi layanan untuk meningkatkan kinerja dan memberikan layanan terbaik untuk pengguna jasa," kata Putut Sri Muljanto.
Selain itu diperlukan juga kerjasama dan dukungan dari asosiasi pengguna jasa seperti INSA, ALFI/ILFA, GPEI, GINSI, APBMI, dan APTRINDO. Langkah tersebut bertujuan untuk mewujudkan perbaikan layanan dalam rangka menurunkan biaya logistik.