Logo

AP I Investasikan Rp 17 Triliun Bangun Sejumlah Bandara

Reporter:

Minggu, 24 February 2019 12:23 UTC

AP I Investasikan Rp 17 Triliun Bangun Sejumlah Bandara

AP I berencana menambah taxiway di Bandara Internasional Juanda yang menjadi bagian dari proyek pengembangan untuk membidik 101 juta penumpang tahun ini. Foto: Dok.

JATIMNET.COM, Tangerang – PT Angkasa Pura I menyiapkan investasi Rp 17,5 triliun guna mendukung percepatan dan pembangunan sejumlah bandar udara yang dikelola dalam upaya mencapai target 101 juta penumpang tahun ini.

“Investasi ini untuk dua Proyek Strategis Nasional, New Yogyakarta International Airport di Kulonprogo dan Bandara Syamsudin Noor di Banjarmasin. Keduanya ditargetkan beroperasi tahun 2019 ini,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi di sela peringatan HUT Ke-55 di Serpong Tangerang Selatan, Minggu 24 Februari 2019.

Dalam rencana jangka panjang perusahaan (RJPP) Angkasa Pura (AP) I tahun 2019-2023. Dalam lima tahun ke depan, AP I akan mengembangkan kapasitas 13 bandara yang saat ini rata-rata melayani total 89 juta penumpang per tahun menjadi 140 juta penumpang per tahun.

BACA JUGA: Angkasa Pura I Gaet Pendanaan Rp 5 Triliun

AP I saat ini mengelola 13 bandara, yang terdiri atas seluruh bandara di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur (kecuali Bandara Banyuwangi), Bali, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Barat/Timur, Maluku hingga Papua.

Khusus untuk bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) Kulonprogo, Faik mengatakan April 2019 ini diharapkan sudah bisa digunakan untuk pendaratan pesawat penerbangan internasional berbadan besar (wide body).

Sebab di bandara ini memiliki landasan pacu (runaway) yang panjang. “Landasan pacu di Kulonprogo panjangnya mencapai 3.250 meter, sementara di Ngurah Rai Bali sepanjang 3.000 meter,” katanya.

BACA JUGA: Angkasa Pura Airports Incar Laba Bersih Rp 2 Triliun

AP I tahun ini berencana mengambil alih empat bandara Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang tersebar di sejumlah wilayah tengah dan timur Indonesia.

Keempat bandara UPT tersebut adalah Sentani, Luwuk, Samarinda Baru, dan Labuan Bajo yang selanjutnya akan dikelola AP I untuk diubah sesuai standar kenyamanan dan keselamatan bandara yang dikelola perusahaan.

“Masing-masing bandara UPT tersebut disiapkan investasi Rp 12 miliar untuk bisa menjadi bandara sesuai standar AP I,” kata Faik.