Selasa, 18 December 2018 07:13 UTC
Angkasa Pura I menerima pinjaman sebesar Rp 5 triliun dari lembaga perbankan dan non bank untuk pengembangan sembilan dari 13 bandara tahun 2019. Foto: Dok
JATIMNET.COM, Jakarta – PT Angkasa Pura (AP) I mendapatkan dukungan pendanaan senilai Rp 5 triliun untuk melakukan pengembangan layanan 13 bandara tahun 2019.
Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi mengatakan pinjaman tersebut bersumber dari bank dan lembaga keuangan non bank untuk pengembangan penyediaan kapasitas bandara yang didorong meningkatnya volume penumpang tiap tahunnya.
“Kami berharap melalui penandatanganan perjanjian ini dapat mendukung peningkatan kinerja bisnis, meningkatkan kualitas layanan dan kepuasan pengguna jasa di bandara yang kami kelola," ujar Faik selepas penandatanganan menerima pinjaman, Selasa 18 Desember 2018.
Ia menjelaskan fasilitas kredit Rp 5 triliun bertenor lebih dari 10 tahun dengan grace period lima tahun itu merupakan bagian dari rencana pemenuhan pendanaan untuk pengembangan bandara AP l pada 2018 dan sebagian 2019.
BACA JUGA: AP I Dan BRI Hadirkan Digital Payment Di Bandara Juanda
Pendanaan tersebut bersumber dari PT Bank Tabungan Negara (senilai Rp 2 triliun), PT Bank BRI Syariah (Rp 1 triliun), dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Rp 2 triliun), yang nantinya akan digunakan untuk mengembangkan sembilan dari 13 bandara di tahun 2019.
Faik mengatakan pihaknya juga akan merencanakan pendanaan eksternal sebesar Rp 13 triliun bersumber dari pinjaman lembaga keuangan dan penerbitan obligasi. Rencana pendanaan tersebut untuk mendukung rencana total belanja modal (capital expenditure) sebesar Rp 17,53 triliun tahun 2019.
Dalam rencana jangka panjangnya, AP I merencanakan belanja modal senilai Rp 76 triliun untuk program kerja 2019-2023. Pendanaan rencana belanja modal tersebut melalui pinjaman dari lembaga keuangan, penerbitan obligasi, sekuritisas aset dan kerja sama dengan mitra strategis.
BACA JUGA: Kembangkan Bandara Jember, Angkasa Pura Lakukan MoU
Sementara itu, Direktur Utama BTN Maryono mengatakan pihaknya memberikan komitmen pendanaan sebesar Rp 2 triliun sebagai bentuk sinergi BUMN dan komitmen BTN untuk mendukung pembangunan infrastruktur.
Dalam kerja sama ini, BTN memberikan fasilitas pembiayaan (non-revolving loan) kepada AP I untuk aktivitas usaha, pengembangan bandara dan investasi rutin. Pembiayaan sektor infrastruktur tersebut akan terus ditingkatkan dengan membuka kerja sama dengan BUMN lain.
Adapun Direktur Utama PT SMI Emma Sri Martini menyatakan bahwa kerja sama dengan AP I ini merupakan yang kedua kali dilaksanakan untuk menyokong pendanaan pengembangan sejumlah bandara.
Hal ini memungkinkan PT SMI mendukung terwujudnya konektivitas antar daerah dan menjembatani kebutuhan pembangunan infrastruktur pada sektor bandara di Indonesia sebesar lebih dari Rp 364 triliun. (ant)