Logo

Angka Stunting di Sampang Melonjak, Dinkes Ungkap Penyebabnya

Reporter:,Editor:

Selasa, 24 June 2025 01:00 UTC

Angka Stunting di Sampang Melonjak, Dinkes Ungkap Penyebabnya

Sejumlah siswa/i Paud dan TK mengikuti kegiatan sosialisasi Gemarikan di Desa Jatra Timur, Kecamatan Banyuates, Sampang. Foto : Zainal Abidin

JATIMNET.COM, Sampang - Angka stunting di Kabupaten Sampang meningkat signifikan. Salah satu penyebabnya karena program pencegahan yang dilaksanakan Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes KB) Sampang tidak berjalan maksimal.

Kepala Bidang Pengendalian Penduduk (Dalduk) Dinkes KB Sampang Zahiruddin menyatakan bahwa angka stunting di daerah tersebut pada tahun 2024 meningkat 11,2 persen dibandingkan 2023. Kemudian, juga meningkat 18,5 pada pertengahan tahun 2025.

Menurutnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan prevelensi stunting di Kota Bahari naik signifikan. Salah satunya program pencegahan yang dilaksanakan tidak tepat sasaran dan juga tidak tepat waktu. 

"Selain itu juga pengawasan yang dilakukan belum maksimal," ujar Zahiruddin, Selasa 24 Juni 2025. 

BACA: Dua dari 18 Kelurahan di Mojokerto Capai Zero Stunting, Ini Langkah Pemkot

Ia menambahkan, sejumlah wilayah di Kabupaten Sampang tercatat menjadi lumbung stunting, seperti Kecamatan Banyuates, Kecamatan Kota Sampang dan Desa Mandangin. 

Menurut Zahiruddin, naiknya angka stunting ini menjadi atensi bagi tim percepatan pencegahan penurunan stunting (PPTS) Kabupaten Sampang. Oleh sebab itu, ada beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan ke depan. 

Salah satunya dengan melaksanakan pertemuan rutin guna mengevaluasi program pencegahan stunting yang akan dilaksanakan di desa dan kecamatan.

Pihaknya akan menggandeng beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) terkait seperti Dinas Pendidikan (Disdik) Dinas Perhubungan (Dishub) dan sebagainya. 

Menanggapi itu, anggota DPRD Sampang Vanny Darinyani mengatakan bahwa selama ini kasus stunting di daerahnya masih mengalami fluktuasi. 

BACA: Kabupaten Kediri dan Lumajang jadi Fokus Penanganan Stunting di Jatim

Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Nasional (SSGI) tahun 2021, angka stunting di Sampang mencapai 17,2 persen dan 2023 turun menjadi 11,2 persen.

Angka itu terendah se-Madura, bahkan menyamai angka stunting Kota terbaik secara nasional, yakni sama dengan Yogyakarta. 

Untuk menekan angka stunting ini tidak bisa dipasrahkan kepada pemerintah saja. Akan tetapi, butuh kerja sama semua stakeholder dan elemen masyarakat. 

"Langkah yang bisa dilakukan masyarakat agar bayi yang dilahirkan tumbuh dengan sehat dan cerdas, di antaranya lakukan pemeriksaan calon pengantin dan konsumsi makanan yang mengandung nutrisi seimbang, menyusui dan ASI eksklusif, imunisasi, sanitasi dan akses air bersih, memberikan vitamin A, dan memberi suplemen," jelas politikus PPP itu.