Senin, 26 November 2018 23:30 UTC
no image available
JATIMNET.COM, Surabaya - Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur menyatakan angka kejadian penyakit demam berdarah menunjukkan tren menurun. Hal ini tidak lepas dari upaya swadaya masyarakat maupun program-program yang dibuat di daerah.
Kepala Dinkes Jatim dr. Kohar Hari Santoso menuturkan, saat ini banyak masyarakat sudah berpartisipasi aktif dalam pencegahan penyakit demam berdarah. Tidak hanya itu, banyak kepala daerah menggalakkan kegiatan yang berkaitan dengan pencegahan penyakit yang disebabkan oleh nyamuk aedes aegypti itu.
“Di Jatim, kasus penyakit demam berdarah tahun ini menunjukkan tren menurun. Tingkat keparahan tidak tampak seperti tahun sebelumnya,” ungkap dr. Kohar ditemui di ruangannya, Senin 26 November 2018.
Dari data yang diperoleh, kasus kejadian demam berdarah di Jatim pada tahun 2017 tercatat ada 7.854 kasus dengan jumlah pasien meninggal 105 orang. Di tahun 2018, hingga November tercatat ada 6.562 orang terkena penyakit demam berdarah dengan jumlah pasien meninggal sebanyak 66 orang.
“Kami berharap tidak banyak lah kasus demam berdarah tahun ini,” harapnya.
BACA JUGA: DBD Merenggut Nyawa Lima Warga Bojonegoro
Ia menyatakan saat ini masyarakat sudah aktif menggalakkan pencegahan penyakit demam berdarah, baik di sekolah maupun lewat kader jumantik. Meski begitu, ia tetap mengimbau agar masyarakat tetap menjaga kesehatan tubuhnya. Apalagi saat ini musim penghujan sudah.
“Sediakan jas hujan atau payung saat bepergian. Juga jaga kondisi tubuh,” pintanya.