Senin, 30 November 2020 14:40 UTC

Jubir Satgas Covid-19 Jember Gatot Triyono. Foto: Humas Pemkab Jember
JATIMNET.COM, Jember – Data statistik perkembangan Covid-19 di Jember kian mengkhawatirkan. Selain angka penambahan pasien positif melonjak dalam dua pekan terakhir, dua indikator lain juga patut diwaspadai.
Minggu, 29 November 2020, angka kematian harian pasien Covid-19 mencapai delapan orang. Jumlah pasien meninggal harian ini menjadi yang terbanyak sejak awal pandemi Maret 2020 lalu.
“Benar, angka kematian delapan orang pasien Covid-19 kemarin itu terbanyak dalam kurun waktu sehari. Biasanya paling banyak angka kematian harian sekitar lima orang," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Jember Gatot Triyono, Senin, 30 November 2020.
BACA JUGA: Pemkab Jember Akan Gunakan Stadion Sepak Bola Untuk Karantina Pasien Covid
Melonjaknya kasus harian Covid berimbas pada kemampuan rumah sakit merawat pasien. Sejumlah rumah sakit di Jember yang selama ini merawat pasien Covid-19 juga mulai penuh.
Untuk mencegah kapasitas berlebih atau kelebihan pasien, Pemkab Jember melalui Satgas Covid akan membuat kebijakan baru. Bagi pasen dengan kondisi sedang tidak lagi dirawat di ruang isolasi rumah sakit.
“Sementara untuk ruang isolasi, kita akan kembali menggunakan Stadion Jember Sport Garden (JSG) Kecamatan Ajung,” katanya.
BACA JUGA: Kisah Kepala Kejari Jember Sembuh dari Covid-19, Ini Kuncinya
Selain itu, data penyebaran atau epidemiologi di Jawa Timur juga menunjukkan hal yang mengkhawatirkan. Berdasarkan rilis Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Timur, saat ini Jember masuk dalam empat daerah dengan risiko tinggi penyebaran Covid-19.
Empat daerah yang menjadi zona merah itu yakni Situbondo (skor 1,63); Jember (skor 1,7); Jombang (skor 1,76), dan Kota Batu (skor 1,8). Semakin kecil skor, maka semakin buruk atau semakin tinggi risiko penyebaran virus. Dengan demikian, Jember berada di peringkat kedua terburuk dalam hal risiko penyebaran Covid.
“Karena itu, kami terus mengimbau masyarakat senantiasa menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin. Mulai dari selalu mengenakan masker dengan benar, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak. Ini penting, untuk kepentingan kita semua, termasuk orang-orang yang kita cintai,” kata Gatot.
