Rabu, 24 February 2021 23:40 UTC
KIAI ASEP: Pendiri sekaligus pengasuh pondok pesantren Amanatul Ummah KH. Asep Saifuddin Chalim menjelaskan kepada wartawan mengenai mendirikan organisasi nirlaba dan menolak campur tangan pemerintah di dalamnya, Rabu 24 Februari 2021. Foto: Karin
JATIMNET.COM, Mojokerto - Muhammad Al Barra anak dari KH Asep Saifuddin Chalim kini menjadi pejabat terpilih menjadi Wakil Bupati Mojokerto. Namun, pendiri sekaligus pengasuh pondok pesantren Amanatul Ummah KH. Asep Saifuddin Chalim mendirikan organisasi nirlaba dan menolak campur tangan pemerintah di dalamnya.
Asep Saifuddin Chalim (ASC) Foundation sendiri bersekterariat langsung di lingkungan Kampus Institut KH. Abdul Chalim, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Rabu, 24 Februari 2021.
Ayah kandung Wakil Bupati Mojokerto terpilih, Muhammad Al Barra ini mendeklarasikan organisasi non profitnya hanya beberapa hari jelang pelantikan sang putra di Grahadi, Surabaya nanti.
Bahkan, dirinya mengaku sebagai seorang konglomerat ke-sepuluh di Mojokerto, dan nomor sejuta se Indonesia ini haruslah menjadi cikal bakal borjois lainnya untuk melakukan kontribusi yang sama terhadap Indonesia tanpa profit oriented.
Baca Juga: Bupati dan Wabup Mojokerto Terpilih Lakukan Gladi Bersih Pelantikan Virtual
"Saya di Mojokerto termasuk konglomerat nomor sepuluh, dan sejutalah di Indonesia. Memang tidak ingin menerima apapun dari siapapun termasuk pemerintah, sekalipun presiden. Justru ingin membantu pemerintah dalam memberikan kontibusi diberbagai bidang, seperti pendidikan, pembangunan jalan, pembangunan taman, dan lainnya," tegas Kia Asep, Rabu 24 Februari 2021.
Putra bungsu dari Kiai Abdul Chalim yang asli Leuwimunding Majalengka Cirebon Jawa Barat mengaku kalau memastikan, tidak akan membuat CV atau PT untuk meminta proyek dari pemerintah. Ia juga sesumbar tidak akan memanfaatkan jabatan baru putranya dalam pemerintahan untuk memperkaya diri sendiri.
"Kalau boleh sombong, penghasilan saya sebulan setara dengan gaji Bupati selama lima tahun menjabat. Jadi logikanya saja, buat apa saya memanfaatkan jabatan putra saya," cetusnya.
Dirinya mengaku, hartanya yang menumpuk banyak ini justru ingin dibagi-bagikan untuk kemakmuran warga Mojokerto khususnya dan warga negara Indonesia pada umumnya.
Baca Juga: Jembatan di Mojokerto Rawan Ambles, Muatan Diatas 5 Ton Dilarang Melintas
"Tahun kemarin saya sudah memberikan beasiswa pendidikan kepada 3 ribu anak didik. Dan tahun ini, saya bagikan lagi ribuan beasiswa bagi pelajar tak mampu yang tersebar di 517 Kabupaten dan Kota se Indonesia," janjinya.
Tak hanya itu, Ia juga akan memberi bantuan lainnya seperti bedah rumah gratis bagi warga miskin dan bantuan paket sembako pada korban bencana ataupun warga tak mampu lainnya.
"Kalau ada yang butuh bantuan, informasikan kepada kami, Insya Allah pasti akan kami bantu dengan ikhlas tanpa berharap imbalan apapun," tukasnya.
Sementara, Muhammad Santoso salah satu pengurus harian ASCF mengatakan, sebagai organisasi yang independen dan mandiri tanpa profit ini, maka pembiayaannya juga dilakukan secara mandiri dan dipastikan tak ada campur tangan pemerintah.
"Sumber dana semua dari Pak Kyai Asep Saifuddin Chalimb langsung. Jadi tidak ada bantuan dari APBD Kabupaten, Provinsi ataupun APBN," imbuh Santoso.
Anggota DPRD Kabupaten Mojokerto ini menambahkan, organisasi ini dibentuk untuk membantu pemerintah secara langsung dalam usaha peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Mojokerto.
"Dalam bentuk penyediaan ambulan atau mobil sehat di setiap kecamatan Mojokerto serta turut andil dalam aksi tanggap bencana di tingkat regional maupun nasional," terangnya.
Selain itu, lanjut ia, organisasi ini juga membuka kesempatan seluas-luasnya bagi pelajar baik dari dalam ataupun luar negeri untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi melalui program beasiswa.
"Kita semua tahu, Kyai Asep ini punya tangan besi dalam mendirikan sekolah yang berkualitas dengan standart internasional. Jadi kemampuan beliau dalam hal pendidikan tak diragukan lagi," Santoso memungkasi.
