Logo

Akses ke Bromo Dibatasi karena Ritual Wulan Kapitu Suku Tengger, Catat Tanggalnya

Aktivitas Wisata dan Kendaraan Bermotor Dihentikan selama Tapabrata
Reporter:,Editor:

Jumat, 06 December 2024 05:00 UTC

Akses ke Bromo Dibatasi karena Ritual Wulan Kapitu Suku Tengger, Catat Tanggalnya

TRADISI. Masyarakat suku Tengger lereng Bromo sedang naik Kaldera Gunung Bromo. Foto: Zulafif

JATIMNET.COM, Probolinggo – Masyarakat Suku Tengger akan melaksanakan ritual suci Wulan Kapitu, tradisi adat turun-temurun yang berlangsung pada Desember 2024 hingga Januari 2025.

Ritual Wulan Kapitu yang berarti Bulan Ketujuh dalam penanggalan Jawa merupakan bulan suci bagi masyarakat Tengger. Tradisi ini sarat nilai spiritual dan menjadi momen mendekatkan diri kepada Tuhan melalui serangkaian ritual.

Puncak Wulan Kapitu akan berlangsung pada 29-30 Desember 2024. Selama periode ini, kawasan wisata di Kaldera Tengger Gunung Bromo akan ditutup untuk memastikan ritual berlangsung khidmat.

BACA: Makna Puasa Mutih di Wulan Kapitu bagi Warga Suku Tengger Bromo

Sekretaris Paruman Dukun Pandita Tengger, Bambang Suprapto, menjelaskan kawasan wisata Gunung Bromo, Laut Pasir, Savana, dan Mentigen, akan steril dari kendaraan bermotor.

"Kami melaksanakan tapabrata, termasuk puasa mutih, yang membutuhkan ketenangan," ujarnya, Jumat, 6 Desember 2024. 

BROMO. Pemandangan Obyek Wisata Gunung Bromo, Melalu Pintu Masuk Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. Foto : Zulkiflie

Ritual ini bertujuan meningkatkan kemampuan spiritual masyarakat Tengger dalam menjaga harmoni dengan alam. Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) mendukung pelaksanaan Wulan Kapitu dengan menutup akses kendaraan bermotor di beberapa titik.

Penutupan dilakukan 29 Desember 2024 pukul 15.00 WIB sampai 30 Desember 2024 pukul 23.59 WIB. Jalur masuk ke Kaldera Tengger dari arah Probolinggo, Pasuruan, Malang, dan Lumajang, dibatasi.

BACA: Car Free Month Dimulai, Kendaraan Bermotor Dilarang Masuk Bromo

Kemudian pada 31 Desember 2024 pukul 00.01 WIB, Kawasan Kaldera Tengger dibuka kembali. Lalu pada 27-28 Januari 2025, penutupan akses wisata kembali diberlakukan untuk menghormati momen puncak penutupan Wulan Kapitu.

Kepala Balai Besar TNBTS Rudijanta Tjahja Nugraha mengimbau masyarakat, wisatawan, dan pelaku jasa wisata untuk menghormati kebijakan tersebut. 

"Kami berharap semua pihak mendukung pelestarian tradisi ini sebagai bagian dari upaya menjaga kearifan lokal masyarakat Tengger," ujarnya. 

Tradisi Wulan Kapitu merupakan warisan budaya yang penting bagi masyarakat Tengger dan Indonesia. Dengan memahami dan menghormati tradisi ini diharapkan dapat melestarikan kekayaan budaya dan harmoni dengan alam.