Senin, 27 January 2020 11:37 UTC
SUKU TENGGER. Ritual Melasti yang dilakukan umat Hindu suku Tengger di lereng Gua Widodaren, lereng Gunung Bromo, 21 April 2017. Saat ini suku Tengger menjalani puasa mutih di wulan kepitu. Foto: Zulkiflie
JATIMNET.COM, Probolinggo – Sejak Jum’at, 24 Januari 2020, umat Hindu suku Tengger di lereng Gunung Bromo telah menjalani ritual Wulan Kapitu. Wulan Kapitu atau bulan ketujuh dalam kalender suku Tengger merupakan bulan suci yang harus dihormati.
Dalam ritual tersebut, masyarakat suku Tengger wajib melakukan puasa mutih atau dilarang makan dan minum makanan yang sudah diolah serta diwajibkan menahan hawa nafsu baik batin maupun amarah.
Di samping itu, selama wulan kapitu, suku Tengger yang tengah menjalankan puasa mutih dilarang membakar kemenyan dan mengadakan ritual seperti selamatan.
BACA JUGA: Car Free Month Dimulai, Kendaraan Bermotor Dilarang Masuk Bromo
Puasa mutih dilakukan selama sebulan penuh. Tak hanya berlaku bagi kalangan orang dewasa, namun juga anak-anak yang mampu menjalankannya.
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Probolinggo, Bambang Suprapto, mengatakan puasa mutih di wulan kapitu dalam kalender suku Tengger bertujuan menahan perilaku atau sifat keduniawian dengan mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.
“Jadi, wulan kapitu ini merupakan momen instropeksi diri bagi manusia. Atau istilah lainnya, siwalatrinya warga suku Tengger,” kata Bambang, Senin, 27 Januari 2020.
Bambang menjelaskan jika ritual puasa mutih di wulan kapitu berlaku wajib bagi seluruh masyarakat suku Tengger, mulai para dukun pandita, aparat desa, para pemangku, dan masyarakat.
“Kalau ritual wulan kapitu sudah berlangsung secara turun temurun. Hanya saja baru ramai ke publik setelah pihak TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru) memberlakukan bulan bebas kendaraan di kawasan obyek wisata Gunung Bromo,” katanya.
BACA JUGA: Car Free Month, Tarif Ojek Kuda Wisata Bromo Naik Dua Kali Lipat
Menuutnya, setiap memasuki wulan kapitu diawali dengan Pujan (upacara) Kapitu dan diakhiri Pujan Kawolu. “Yang jelas, makna Wulan Kapitu dalam kalender Tengger adalah penyelarasan antara hubungan manusia, alam, dan pencipta,” ujarnya.
Puasa mutih di wulan kapitu bagi umat Hindu suku Tengger sudah dimulai sejak 24 Januari 2020 dan akan berakhir 24 Februari 2020 mendatang.
Momen tersebut berbarengan dengan penerapan Car Free Month (CFM) atau bulan bebas kendaraan bermotor di obyek wisata Gunung Bromo oleh Balai Besar TNBTS. CFM itu untuk menghormati adat masyarakat Suku Tengger yang menjalani ritual wulan kapitu sekaligus untuk menjaga ekosistem TNBTS terutama dari aktivitas kendaraan bermotor wisatawan.
Meski begitu, wisata Gunung Bromo tetap dibuka namun wisatawan dilarang menggunakan kendaraan bermotor dan hanya boleh jalan kaki atau alat transportasi lainnya termasuk memanfaatkan jasa ojek kuda.