Senin, 28 December 2020 10:00 UTC
DAMPAK KALI LAMONG MELUAP: Kondisi jalan di salah satu desa di Kecamatan Balongpanggang masih tergenang banjir akibat meluapnya air Sungai Kali Lamong. Foto: Agus
JATIMNET.COM, Gresik - Banjir langganan akibat luapan Sungai Kali Lamong kembali terjadi di Kecamatan Balongpanggang. Air datang seketika lantaran sungai yang mengalami kedangkalan itu tidak lagi bisa menampung air dari hulu, Mojokerto dan Lamongan.
Banjir deras diketahui datang Senin 28 Desember 2020 dini hari, hingga sore ini air masih menggenangi beberapa desa. Seperti Desa Sekarputih, Desa Wotansari, Desa Banjaragung, Desa Karangsemanding dan Desa Pucung yang merupakan jalur penghubung Mojokerto-Gresik dan Lamongan.
Akibatnya jalur Gresik Selatan itu-pun ditutup sementara hingga air benar-benar surut. "Sementara jalur ke Kecamatan Benjeng ditutup dan dialihkan ke utara atau Metatu ke Duduksampean dan ke Cerme," kata Kapolsek Balongpanggang, AKP Tulus dikonfirmasi, Senin 28 Desember 2020.
BACA JUGA: Dispertan Gresik Catat 4.547 Hektar Sawah Terendam Banjir Langganan Sungai Kali Lamong
Menurutnya, jalur banjir langganan itu terjadi setiap tahunnya saat musim hujan, meski wilayahnya (Balongpanggang) tidak terjadi hujan, jika Mojokerto dan Lamongan yang dilintasi Kali Lamong hujan, dipastikan Kecamatan Balongpanggan, Benjeng, Menganti dan Cerme akan banjir.
Senada diterangkan Camat Balongpanggang, Yusuf Ansori mengatakan jika banjir akibat meluapjya Sungai Kali Lamong di Balongpanggang surut, air akan menggenangi Kecamatan Benjeng dan Menganti, kemudian menggenang benerapa Desa di Kecamatan Cerme.
"Memang seperti ini, tidak banyak yang kami bisa lakukan selain menjaga dan dan mengamankan warga. Satu lagi, kami harap masyarakat waspada dan jangan sampai ada korban jiwa yang diakibatkan banjir," ujar Ansori terpisah.
BACA JUGA: Ini Alasan Air Sungai Bengawan Solo Bisa Meluap ke Sungai Kali Lamong
Sementara air bah yang sampai di Kecamatan Benjeng sore ini, setidaknya menghantam dua jembatan di Desa Klampok, selain tingginya genangan air mengakibatkan jempatan tenggelam, penahan bagian atas jembatan jebol terbawa arus.
Akses jalan raya dusun Ngepung, ditutup total sejak mulai tergenang sekitar pukul 10.30 WIB. "Warga langsung menutup jalan tadi, takut ada orang terseret arus. Alhamdulillah tidak ada korban," kata Khoiri warga setempat.
Selain itu, satu jembatan berada di Desa Bulurejo juga hampir ambrol, jalur menghubung desa Bulang itu juga tidak bisa dilewati kendaraan akibat genangan air cukup tinggi. "Hanya bisa dilewati jalan kaki, dan harus hati-hati karena arusnya deras," terang Atmari, salah satu anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik.