Sabtu, 15 December 2018 04:53 UTC
Foto-foto Dailymail
JATIMNET.COM, Astana – Terbang dengan pesawat mewah, modern, canggih, maupun rute terpanjang adalah hal biasa. Akan menjadi menarik jika terbang dengan pesawat bermotif binatang buas.
Itulah yang dilakukan Air Astana. Airline (perusahaan penerbangan) asal Kazakhstan itu memperkenalkan Embraer 190-E2 dengan moncong macan tutul salju yang dicat di bagian hidung pesawat. Presiden sekaligus CEO Air Astana Peter Foster resmi memperkenalkan pesawat tersebut di Astana International Airport, Jumat 14 Desember.
Menurut Dailymail, Embraer E190-E2 bukan pertama kali diberi desain karnovira. Sebelumnya E190-E2 juga memperkenalkan pesawat dengan motif hiu pada hidungnya saat melakoni tur dunia baru-baru ini.

“Kami semua dengan senang hati menerima E190-E2 pertama, dan menantikan kelancaran memberi layanan dan transisi sederhana untuk pilot kami. Kami tahu Embraer E-Jets dengan baik, dan memiliki harapan tinggi untuk pesawat generasi baru dalam hal ekonomi, dampak lingkungan, dan tingkat kenyamanan dan kenyamanan bagi pelanggan,” kata Foster.
Air Astana akan mengoperasikan Embraer 190-E2 untuk rute domestik di Kazakhstan, Rusia, Asia Tengah, Kaukasus, dan Cina. Layanan komersial E2 perdana dari Astana ke Almaty dijadwalkan pada 19 Desember 2018.
Embraer mengklaim bahwa 190-E2 baru mampu menghemat bahan abakar 17 persen dibandingkan pendahulunya, E190.

Embraer E190-E2 pesawat bermesin ganda, yang menawarkan jangkauan maksimum 5.300 km (3.300 mil), atau 1.000 km (620 mil) lebih panjang dari E190. Pesawat ini telah meningkatkan aerodinamis, pesawat dan sayap yang dirancang ulang serta mesin Pratt & Whitney Geared Turbofan terbaru.
Pesawat ini memiliki 108 kursi dalam tata ruang empat sejajar (dua-dua), dan menyediakan ruang penyimpanan kaki serta ruang penyimpanan bagasi tambahan. E2 memiliki sistem hiburan nirkabel, yang memungkinkan penumpang menonton film dan mendengarkan musik dari perangkat pribadi mereka.
Pesawat ini diklaim sebagai pesawat lorong tunggal paling efisien di pasar. Salah satu poin plus paling penting bagi penumpang adalah konfigurasi kabin selalu 2-2, dan tidak butuh kursi tengah.

E190-E2 telah beroperasi secara komersial dari Widerøe Norwegia sejak April tahun ini.
Embraer juga mengklaim telah menerbangkan tiga jet hingga mendekati 2.000 jam terbang untuk mencapai keandalan jadwal lebih dari 99 persen.
Embraer memperkirakan 2.820 pesawat komersial hingga 150 kursi akan dikirimkan selama 20 tahun ke depan untuk negara-negara Eropa dan CIS (Commonwealth of Independent States – pecahan Republik Uni Soviyet).