Logo

Ahmad Dhani Dielukan Tahanan Narkoba di Penjara Medaeng

Reporter:,Editor:

Sabtu, 16 February 2019 10:36 UTC

Ahmad Dhani Dielukan Tahanan Narkoba di Penjara Medaeng

Ilustrasi oleh Gilas Audi.

JATIMNET.COM, Sidoarjo – Politikus senior Priyo Budi Santoso mengatakan musisi Ahmad Dhani dielu-elukan oleh para tahanan narkoba di Rumah Tahanan Klas I Surabaya, di Kelurahan Medaeng, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo. “Jadi sejak pertama masuk tahanan, Dhani disambut oleh tahanan narkoba bahkan dicium tangannya,” katanya, Sabtu 16 Februari 2019.

Bersama Cawapres Sandiaga Uno, Priyo, kini menjabat sebagai Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, mengunjungi Dhani di Rutan Medaeng Sidoarjo. Sejak sekitar sepekan lalu, pentolan band Dewa 19 itu mendekam di rutan karena terjerat kasus pencemaran nama baik.

BACA JUGA: Dhani Kenakan Songkok Hitam Jalani Sidang Ketiga di Surabaya

Saat pertama kali datang di Rutan, Dhani, menurut Priyo, melihat para tahanan bertato dan berwajah garang mendekatinya. Mulanya, Dhani mengira mereka akan melakukan kekerasan pada penghuni baru di penjara. “Dhani mengira akan terjadi kekerasan seperti di film-film Hollywood,” katanya.

Tapi dugaan itu keliru. Priyo mengatakan, Dhani justru mendapati para tahanan berwajah sangar menyambut baik kedatangannya. Mereka bergantian menyalami Dhani, bahkan ada mencium tangannya.

“Kalau di film-film Hollywood baru datang di-bully. Ternyata yang bertato itu tahanan narkoba pada cium tangan,” kata Priyo.

BACA JUGA: Ahmad Dhani Tolak Surat Dakwaan Dalam SIdang Kedua

Meski disambut baik oleh sesama tahanan di Rutan Medaeng, Priyo menilai Dhani bisa gila jika terus mendekam di penjara. Alasannya, saat ini penjara tersebut mengalami kelebihan jumlah penghuni (overcapacity).

Dihuni hampir tiga ribu orang, para tahanan di rutan itu berjubel dan berdesakan-desakan. “Tahanan yang berkelimpahan ini sudah seperti ikan sarden, gak pake baju ote-ote gitu," katanya.

Sehingga, menurut dia, proses penegakan hukum yang dijatuhkan pada Dhani saat ini sebagai perlakukan tak adil.