Selasa, 30 September 2025 08:00 UTC
Kapolda Jawa Timur Irjen Nanang Avianto melihat langsung bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa/Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Selasa, 30 September 2025. Bangunan itu runtuh, Senin sore, 29 September 2025. Foto: Januar
JATIMNET.COM, Sidoarjo – Kapolda Jawa Timur Irjen Nanang Avianto melihat langsung bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa/Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, yang runtuh, Senin sore, 29 September 2025.
Dalam kunjungan pada Selasa, 30 September 2025, Nanang mengatakan prioritas utama adalah penyelamatan korban.
Menurut Nanang, tim SAR gabungan bersama aparat TNI dan Polri terus berupaya mengevakuasi korban yang masih tertimpa reruntuhan. Namun, ia mengingatkan kondisi bangunan yang labil membuat proses evakuasi harus dilakukan secara hati-hati dengan pendampingan ahli konstruksi.
BACA: Musala Ponpes Al-Khoziny Ambruk, 1 Meninggal dan 78 Luka
"Jangan sampai nanti membahayakan petugas yang mau melakukan evakuasi. Jadi sekarang fokusnya adalah penyelamatan korban dulu. Itu yang paling penting," ujarnya.
Nanang menyebut seluruh peralatan penyelamatan telah dikerahkan ke lokasi. Tim juga berupaya memberikan bantuan darurat kepada korban yang diduga masih hidup di balik reruntuhan.
BACA: Gedung Ponpes Al Khoziny yang Ambruk Baru Dicor, Ini Penjelasan Pengasuh
"Peralatan sudah kita kerahkan untuk membantu, termasuk memberikan oksigen dan logistik, seperti air minum kepada korban. Namun untuk mengangkat reruntuhan masih belum memungkinkan karena pagi tadi masih ada pergerakan bangunan," katanya.
Nanang menuturkan pihaknya juga akan melibatkan ahli dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya untuk menganalisis struktur bangunan. Selain itu, penggunaan alat berat dipertimbangkan untuk mempercepat proses evakuasi sisa-sisa bangunan.
BACA: Tragedi Ponpes Al Khoziny, Korban Meninggal Jadi 3 Orang
"Ini harus kita pastikan dengan ahlinya dari ITS. Mau tidak mau nantinya perlu alat berat untuk mengangkat sisa-sisa bangunan yang ambruk," ujar dia.
Nanang mengajak semua pihak untuk mendoakan agar seluruh korban segera bisa ditemukan dan dievakuasi.
"Semoga korban bisa segera dievakuasi. Itu dulu yang paling penting," tuturnya.
BACA: Bangunan Ponpes di Sidoarjo Ambruk, SAR Surabaya Evakuasi Korban yang Terjebak
Sementara itu, pengasuh Ponpes Al Khoziny, KH Abdus Salam Mujib, menjelaskan bahwa ambruknya bangunan terjadi ketika proses pengecoran lantai tiga baru saja selesai siang.
“Pengecoran itu dimulai sejak pagi dan selesai sekitar pukul 12 siang. Jadi ini pengecoran yang terakhir saja,” katanya.
KH Abdus Salam memastikan bangunan lantai atas belum ditempati santri lantaran masih tahap pembangunan.
"Bangunan baru tiga lantai, rencana nanti sampai empat lantai dengan atap dak. Lantai bawah memang sudah dipakai untuk salat, tapi lantai atas masih kosong,” ujarnya.