Kamis, 21 January 2021 03:00 UTC
Ilustrasi Gempa.
JATIMNET.COM, Surabaya - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur menyadari potensi kegempaan yang ada di wilayahnya. Pencegahan melalui sosialisasi terus dilakukan untuk mengedukasi masyarakat.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jatim Gatot Soebroto mengatakan, sosialiasi dan edukasi terus dilakukan kepada masyarakat tentang potensi bencana yang ada di wilayahnya. Termasuk para pelajar, aparat pemerintah, dan swasta.
Selain itu, kata Gatot, pihaknya juga menggandeng perguruan tinggi negeri dan swasta untuk membantu sosialisasi kebencanaan. Para mahasiswa diarahkan untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik. Ada materi dalam KKN tentang kepedulian terhadap kebencanaan.
"Kami juga memberikan penguatan dan edukasi dengan pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana)," kata Gatot, Rabu 20 Januari 2021.
BACA JUGA: Peneliti Ingatkan Potensi Gempa di Jawa Timur
Tak hanya itu, BPBD Jatim mengeklaim telah melakukan pelatihan, koordinasi serta kolaborasi dengan semua relawan. "Kemudian membuat simulasi dengan masyarakat dan aparat pemerintah serta swasta guna meningkatkan keterampilan bila bencana tersebut terjadi," imbuhnya.
Langkah lainnya dalam menyikapi kemungkinan terjadinya bencana, Gatot mengaku telah memasang prasarana penunjang. Sejumlah rambu evakuasi, papan himbauan, dan peta rawan bencana telah disiapkan.
Sebelumnya Peneliti Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim (MKPI) Institut Sepuluh Nopember (ITS), Amien Widodo mengingatkan kembali potensi gempa bumi yang ada di Jawa Timur.
BACA JUGA: Catatan Gempa Vulkanik dan Rekomendasi Erupsi Semeru 16 Januari 2021
Berdasarkan laporan Pusat Gempa Nasional 2017, ada beberapa daerah di Jatim yang juga dilewati sesar aktif. Ada sekitar enam sesar yang melintas di Jawa Timur. Diantaranya, sesar Wonorejo, Kabupaten Banyuwangi, sesar Probolinggo, sesar Pasuruan, sesar Surabaya, dan sesar Waru.
Keberadaan sesar Waru, kata Amien, memanjang dari Gresik, melewati Mojokerto, Jombang, Nganjuk, hingga Saradan. "Kota Surabaya dilewati oleh dua sesar yang berbeda, yaitu sesar Surabaya dan sesar Waru," ujar Amien, Selasa 19 Januari 2021.
Data laporan pusat gempa juga menyebutkan seluruh sesar ini masih aktif dan mengalami pergerakan setiap tahunnya rata-rata sejauh 0,05 milimeter.