Logo

Catatan Gempa Vulkanik dan Rekomendasi Erupsi Semeru 16 Januari 2021

Reporter:

Sabtu, 16 January 2021 13:00 UTC

Catatan Gempa Vulkanik dan Rekomendasi Erupsi Semeru 16 Januari 2021

ERUPSI. Tangkapan layar video diambil warga saat terjadi luncuran awan panas akibat erupsi gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, Sabtu petang, 16 Januari 2021. Sumber: warga Lumajang

JATIMNET.COM, Surabaya – Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, jawa Timur, kembali erupsi dan menyemburkan awan panas serta hujan abu, Sabtu petang, 16 Januari 2021.

Dalam laman magma.esdm.go.id, petugas Pos Pantau Gunung Semeru, Mukdas Sofian, melaporkan hasil pengamatan dan catatan beberapa kali gempa vulkanik akibat erupsi dan guguran awan panas.

“Empat kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 11-22 milimeter dan lama gempa 55-60 detik. Satu kali gempa Awan Panas Guguran (APG) dengan amplitudo 22 milimeter dan lama gempa 4.287 detik. Satu kali gempa Guguran dengan amplitudo 8 milimeter dan lama gempa 80 detik,” demikian isi laporan Mukdas, Sabtu malam.

BACA JUGA: Gunung Semeru Kembali Erupsi, Luncuran Awan Panas Capai 4,5 Kilometer

Selain itu, juga dilaporkan cuaca sekitar berawan hingga mendung dan angin sedang hingga kencang ke arah utara, timur laut, dan timur. Suhu udara sekitar 22-25 derajat celsius.

Petugas juga mengeluarkan beberapa rekomendasi bagi wisawatan maupun warga sekitar untuk mewaspadai luncuran awan panas hingga potensi banjir lahar dingin.

“Masyarakat, pengunjung, wisatawan tidak beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru dan jarak 4 kilometer arah bukaan kawah di sektor selatan-tenggara, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya,” demikian salah satu rekomendasinya.

BACA JUGA: Warga Diminta Waspada Banjir Lahar setelah Erupsi Gunung Semeru

Selain itu, masyarakat juga diimbau menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi. “Perlu diwaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan,” katanya.

Ancaman lahar dingin juga diingatkan petugas. “Mewaspadai ancaman lahar di alur sungai/lembah yang berhulu di Gunung Semeru, mengingat banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk,” ujarnya.

Informasi yang dihimpun juga dilaporkan hujan abu terjadi di sejumlah dusun dan desa di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro yang berdekatan dengan gunung Semeru. Belum ada korban jiwa atau korban luka yang dilaporkan akibat erupsi ini.

Sebelumnya, Semeru juga mengalami erupsi pada 1 Desember 2020. Ratusan warga Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, sempat mengungsi.