Logo

Ada Pelajar Dalam Aksi Mahasiswa di Surabaya

Reporter:,Editor:

Kamis, 26 September 2019 05:37 UTC

Ada Pelajar Dalam Aksi Mahasiswa di Surabaya

SOLIDARITAS. Serombongan pelajar menumpang truk melintas di sekitar Tugu Pahlawan Surabaya, Kamis 26 September 2019. Mereka menuju gedung DPRD Jatim untuk bersolidaritas dalam aksi mahasiswa. Foto: Bayu.

JATIMNET.COM, Surabaya – Pelajar dari sejumlah sekolah bergabung dalam aksi mahasiswa menolak kebijakan antirakyat di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Timur, Surabaya, Kamis 26 September 2019 siang.

“Kami mau bersolidaritas,” kata seorang pelajar pada Jatimnet.com. Ia enggan menyebut nama dan malu-malu menjawab saat ditanya asal sekolahnya. “Dari SMK 12 (Surabaya).”

Bersama puluhan rekannya, ia menumpang truk menuju gedung DPRD Jatim. Saat truk melintas di barat Tugu Pahlawan sekitar pukul 10.00 WIB, mereka langsung mengangkat tangan minta dipotret saat melihat Jatimnet.com mengarahkan kamera handphone.

BACA JUGA: Mahasiswa di Surabaya Kembali Turun ke Jalan, Kamis Ini

Hampir semua mereka menyamarkan seragam dengan melapisi baju dengan jaket dan sweater. Beberapa di antaranya malah sudah bersalin kaus. Toh, celana yang mereka kenakan tetap bawahan seragam warna abu-abu.

Seorang pelajar mengatakan kedatangan mereka ke DPRD Jatim untuk mendukung penolakan Rancangan Undang-Undang KUHP. Adapun informasi demontrasi dan tuntutan aksi, mereka dapatkan dari sosial media.

“Masak ada ayam masuk kebun tetangga, pemiliknya bisa didenda,” katanya mengomentari RUU KUHP.

Meski demikian, ia melanjutkan, mereka tak paham secara mendetail ihwal pasal per pasal yang ditolak oleh mahasiswa.

BACA JUGA: Polisi Terjunkan Pasukan Asmaul Husna dalam Aksi di DPRD Jatim

Di depan gedung DPRD Jatim, rombongan pelajar itu tampak berbaur dengan mahasiswa. “Pelajar Surabaya, wani,” kata seorang pelajar lain yang ditemui Jatimnet.com di antara kerumunan aksi mahasiswa di depan gedung DPRD Jatim.

Wani berarti berani. Kata itu menjelma jadi semboyan pendudung Persebaya, klub bola kebanggaan warga Kota Pahlawan.

Pada Jatimnet.com, ia mengatakan berasal dari SMK 2 Surabaya. Bersama 10-15 orang rekannya, ia bolos sekolah untuk datang ke demonstrasi mahasiswa.