Senin, 22 October 2018 15:30 UTC
Jokowi dan KH Ma'ruf Amin. Ilustrasi.
JATIMNET.COM, Surabaya - Kesolidan nahdliyin mendukung Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin mulai terkikis. Sejumlah kiai non struktural mulai berani menyuarakan pendapat berbeda dengan jajaran pengurus NU.
Baca Juga : TKN Jokowi-Ma’ruf Amin Sesalkan Serangan Divestasi Freeport
Buktinya, Barisan Kiai dan Santri Nahdliyin (BKSN) terang-terangan menyatakan dukungannya kepada pasangan capres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Senin 22 Oktober 2018.
Ketua BKSN, KH Solachul 'Aam Wahib Wahab menyerukan NU harus kembali ke khittah 1926 yaitu NU tetap independen, netral dan tidak digunakan untuk kepentingan partai politik manapun.
BACA JUGA : Ini Larangan Kepala Daerah yang Menjadi Jurkam
"Situasinya seolah-olah NU milik kubu sana. Padahal NU harus netral, independen dan tidak boleh dimanfaatkan parpol manapun," katanya.
Cucu KH Wahab Chasbullah itu mengatakan dalam sejarah NU, tidak pernah ada seorang Rais Aam PBNU yang berpolitik praktis. Sebagai sosok yang jadi panutan, rais aam seharusnya berbicara mengenai wawasan kebangsaan, bukan kekuasaan.
BACA JUGA : TKN Jokowi-Ma’ruf Amin Laporkan Penyebaran Video Pelibatan Anak di Politik
"Karena NU berprinsip benar dan salah. Ketika Kiai Ma'ruf ke politik, maka prinsipnya jadi kalah menang. Rais aam itu seharusnya menuntun bangsa bersama sesuai ahlussunah wal jamaah," terang Gus Aam.
Dia menambahkan bakal ada pertemuan kiai khos membahas ini. Isu yang dibawa adalah NU kembali ke khittah.
BACA JUGA : Tim Prabowo-Sandi Tak Khawatir Soekarwo Pindah Dukungan
Soal dukungan kepada paslon nomor urut dua, Gus Aam mengatakan tidak membawa nama NU secara institusi. Menurutnya, paslon ini paling pas untuk membawa perubahan bagi rakyat Indonesia.
"Warga NU bebas membuat tanpa harus membawa-bawa NU secara lembaga," katanya.
BACA JUGA : TKN : Jokowi-Ma’ruf Amin Lahir dari Rakyat
Soal dukungan nahdliyin sendiri, Sandiaga enggan berkomentar banyak. Apalagi perihal klaim yang menyatakan NU sudah bulat mendukung pasangan Jokowi-KH Ma'ruf Amin.
"Pokoknya saya tidak Mau klaim mengklaim. Yang penting saya dan kita (timses) bekerja sebaik mungkin," pungkasnya.
BACA JUGA : Tim Prabowo-Sandi Optimis Raih 70 Persen Suara di Jatim
Menurutnya para nahdliyin gelisah dengan kondisi ekonomi saat ini. Oleh karena itu, Prabowo-Sandi memfokuskan ekonomi untuk memperbaiki kondisi bangsa.
Ditanya soal peluang mendapat dukungan suara nahdliyin, Sandiaga menjawab diplomatis. "Biar Allah SWT yang menentukan. Kita kerja aja," pungkasnya.