Selasa, 23 February 2021 04:40 UTC
VAKSINASI: Rais Syuriah PWNU Jawa Timur, KH Anwar Manshur menjadi yang pertama divaksin di Kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Selasa 23 Februari 2021. Foto: PWNU Jatim
JATIMNET.COM, Surabaya - Sebanyak 98 kiai/ulama dan tokoh Nahdlatul Ulama melakukan vaksinasi di Kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Selasa 23 Februari 2021.
Rais Syuriah PWNU Jawa Timur, KH Anwar Manshur menjadi yang pertama divaksin. Kemudian Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar, dan dilanjutkan para kiai serta tokoh PWNU Jatim lainnya.
Wakil Ketua PWNU Jawa Timur KH Abdussalam Shohib mengatakan, vaksinasi terhadap kiai/ulama dan tokoh PWNU ini merupakan rangkaian kegiatan peringatan hari lahir (Harlah) ke-98 NU, Minggu 28 Februari 2021.
Sebanyak 13 vaksinator dari Rumah Sakit yang terhimpun dalam Asosiasi Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (Arsinu) Jawa Timur disiapkan mengawal vaksinasi. “Kami juga menyiapkan tujuh ambulan dan satu mobil medical check-up,” ujar ulama yang akrab disapa Gus Salam tersebut, Selasa 23 Februari 2021.
Baca Juga: Bulan Ramadan Tetap Melakukan Vaksinasi Covid
Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar mengatakan, vaksinasi ini sebagai upaya untuk membantu mengatasi pandemi Covid-19 di Indonesia. “Ini sebagai ikhtiar zahir yang wajib dilakukan, meskipun takdir semuanya dari Allah SWT. Yang jelas vaksin ini halal dan maslahah untuk kita semua,” kata Kiai Marzuki.
Ia menjelaskan, sebagai tokoh yang banyak berinteraksi dengan umat, jamaah dan santri para kiai sudah seharusnya masuk sebagai prioritas penerima vaksin. Jika tidak pelayanan kepada umat menjadi terhambat.
“Harapan kami setelah para kiai dan ulama sudah divaksin dua kali dan benar-benar menguatkan imun dan aman. Maka nanti bisa melayani tamu, bisa mengimami shalat, mengajar santri dan peran-peran keumatan lainnya tanpa was-was," katanya.
Sementara, KH Anwar Iskandar yang juga menerima vaksin mengatakan, tidak ada efek samping. Ia mengaku tidak merasakan gejala apapun setelah vaksin. "Dalam pelaksanaanya semua menyatakan tidak ada rasa sakit sama sekali. Bahkan tidak ada rasa berbeda (efek samping)," kata Kiai Anwar.