Sabtu, 14 September 2019 14:17 UTC
RAWAT INAP: Sejumlah pasien santriwati yang diduga keracunan menjalani rawat inap di Puskemas Nglegok. Foto: Yosibio.
JATIMNET.COM, Blitar - Sebanyak 94 santriwati di sebuah Pondok Pesantren (Ponpes) putri di wilayah Nglegok, Kabupaten Blitar, diduga keracunan bakso. Para santriwati mengalami gejala sakit perut, muntah, dan pusing.
Dugaan keracunan massal ini setelah mereka mengonsumsi bakso di pondok, sehari sebelumnya. Sebanyak 23 santri di antaranya masih menjalani rawat inap di Puskesmas Nglegok, Sabtu 14 September 2019.
Tim medis dari Puskesmas sempat datang ke lokasi pondok pesantren untuk memeriksa kondisi sejumlah santriwati. Setelah dicek, santriwati yang masih sakit langsung dibawa ke puskesmas untuk menjalani perawatan inap.
"Total yang mengalami gejala itu ada 94 anak, tapi yang dirawat inap di Puskesmas ada 23 anak," kata Kepala Puskesmas Nglegok, Yudia Supradini saat dikonfirmasi Jatimnet.com.
BACA JUGA: Dinkes Kota Blitar: Bakteri Salmonella sebabkan Rawon Beracun
Yudia menjelaskan, gejala itu muncul setelah mereka menyantap bakso untuk sahur, Sabtu dini hari. Lalu, pada Sabtu paginya, para santriwati itu mengalami gejala sakit perut, muntah, mual, dan pusing.
"Kalau dugaan keracunan kami belum bisa memastikan. Tapi segala kemungkinan bisa terjadi. Termasuk mengarah ke hal itu (dugaan keracunan)," ujar Yudia.
Kini tim dari Puskesmas telah membawa sampel pentol bakso dari pondok pesantren. Puskemas akan menguji laboratorium sampel pentol bakso itu.
Sementara, Kasat Reskrim Polres Blitar, AKP Heri Sugiono membenarkan peristiwa ini. Pihaknya juga telah memeriksa sejumlah saksi atas dugaan keracunan ini.
BACA JUGA: Puluhan Warga Blitar Diduga Keracunan Rawon, Satu Korban Meninggal
"Kami telah amankan sampel sisa makanan bakso untuk diperiksakan ke laboratorium," pungkas Heri.
