Jumat, 26 November 2021 14:20 UTC
Kota Surabaya bakal jadi percontohan Nasional dalam menuju Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen. Foto: Humas Pemkot Surabaya/Dokumen
JATIMNET.COM, Surabaya - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang diterapkan di Surabaya diapresiasi banyak pihak. Kali ini, Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) bidang Pendidikan, Olahraga, dan Sejarah memberikan apresiasi itu saat berkunjung ke Balai Kota Surabaya, Jumat 26 November 2021.
Kedatangan Komisi X DPR RI ingin mengetahui bagaimana perkembangan dan persiapan pembukaan sekolah pada proses penyelenggaraan PTM di Kota Surabaya. Selain itu, mereka juga ingin mengetahui bagaimana tata kelola penyelenggaraan pendidikan di masa pandemi Covid-19 dan perkembangan pelaksanaan vaksinasi bagi tenaga pendidik.
Meskipun Kota Surabaya tengah berjuang untuk menekan laju Covid-19, namun Kota Surabaya terus berupaya menyeimbangkan ketentuan pelaksanaan PTM, berdasarkan SKB 4 Menteri dan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri).
Selain sangat berhati-hati, pada pelaksanaan PTM di Surabaya juga telah dikoordinasikan dengan Pakar Epidemiologi dan Pakar Kesehatan Masyarakat. Hasilnya, diterapkan 25 persen kapasitas untuk PTM.
Baca Juga: Semua Sekolah di Surabaya Diminta Gelar PTM dengan Prokes Ketat
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Supomo memaparkan bahwa pelaksanaan PTM di Kota Surabaya telah berlangsung untuk tingkat SD dan SMP. Sedangkan pada pelaksanaannya, pihaknya juga telah meminta izin dari masing-masing wali murid, apakah siswa tersebut di izinkan mengikuti PTM.
“PTM ini bisa berlangsung apabila ada persetujuan dari wali murid. Kami juga melibatkan masyarakat, salah satunya adalah orang tua siswa, tetapi juga ada sekolah yang belum menggelar PTM karena belum mendapat persetujuan dari orang tua,” kata Supomo.
Hingga saat ini, sebanyak 651 SD Negeri dan Swasta, serta 317 SMP Negeri dan Swasta telah menggelar PTM terbatas. Selanjutnya, pelaksanaan PTM ini, pihaknya terus melakukan monitoring secara berkala.
“Kami juga melakukan tes swab kepada siswa dan guru secara rutin, hasilnya hingga saat ini tidak ditemukan klaster sekolah di Kota Surabaya,” ia mengungkapkan.
Baca Juga: Surabaya Jadi Contoh Nasional Menuju PTM 100 Persen
Namun, pihaknya bersama Pakar Epidemiologi dan Pakar Kesehatan Masyarakat, telah menyepakati penerapan PTM secara 100 persen di Kota Pahlawan. Hanya saja, masih ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. “Pertimbangannya, kami menunggu usai bulan Desember, yang diperkirakan ada eskalasi dari Covid-19,” ia menerangkan.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti mengapresiasi langkah Dinas Pendidikan Kota Surabaya yang sangat serius dalam mempersiapkan tahapan-tahapan pada pelaksanaan PTM.
“Kota Surabaya sangat luar biasa, karena kasus Covid-19 turun dengan sangat drastis. Pemerintah dan Dinas Pendidikan juga sangat siap dengan melibatkan masyarakat dalam proses pelaksanaan PTM,” kata Agustina.
Menurutnya, Kota Surabaya layak menjadi kota percontohan dalam kesiapan tahapan dan pelaksanaan PTM. Sebab, Kota Surabaya tengah mempersiapkan diri menuju penerapan pelaksanaan PTM 100 persen.
“Surabaya memiliki cara yang konkrit dalam menghindari klaster sekolah dengan menggelar tes swab berkala. Hal ini membuat Surabaya sangat baik menjadi percontohan untuk pelaksanaan persiapan PTM bagi seluruh kabupaten atau kota di Indonesia,” ia memaparkan.