Jumat, 01 January 2021 10:00 UTC
Ilustrasi penanganan pasien yang terpapar COVID-19. Ilustrator: Gilang
JATIMNET.COM, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, sebanyak 65 orang Aparatur Sipil Negara (ASN) meninggal dunia setelah terinfeksi Covid-19.
Data yang disampaikan Khofifah, sejak Maret sampai September ASN Pemprov yang meninggal dua orang. "Kemudian Oktober, November, Desember 63 orang. Total ada 65 ASN yang meninggal karena Covid-19," ujar Khofifah, Kamis 31 Desember 2020.
Banyaknya ASN di lingkungan Pemprov yang terpapar Covid-19, kata dia, membuktikan bahwa selama menangani pandemi bukan tidak terdampak. Terlepas dari itu, mantan menteri sosial tersebut mengingatkan kembali tentang pentingnya protokol kesehatan.
Mengingat kasus Covid-19 di Jatim dalam beberapa pekan terakhir meningkat cukup signifikan. Libur panjang dan cuti bersama ditengarai meningkatkan jumlah kasus cukup signifikan.
BACA JUGA: Satgas Covid Amankan Pasangan Mesum di Hotel dan Bubarkan Massa di Cafe
Bahkan, data Pemprov Jatim per Kamis 31 Desember 2020 tercatat jumlah yang cukup banyak. Pasien terkonfirmasi Covid-19 baru sebanyak 935 orang.
Angka itu menjadi yang terbanyak sejak pandemi melanda Indonesia sekitar Maret lalu. "Sejauh yang saya update, hari ini kasus konfirmasi positif tertinggi di Jatim. Meskipun secara nasional kita nomor empat di Indonesia. Tapi di Jatim ini belum pernah terjadi sejak Maret," ungkapnya.
Khofifah pun meminta masyarakat yang peduli dengan tenaga kesehatan dan dokter meningkatkan kepatuhan protokol kesehatan. Supaya rumah sakit rujukan dan yang melayani Covid-19 tidak overload.
BACA JUGA: Ketua PDIP Jatim: Ingat Covid-19 Masih Tinggi, Pergantian Tahun Berdoa Saja
"Ada 61 orang tenaga kesehatan meninggal karena Covid-19. Ini fenomena di Jatim di mana tingkat kewaspadaan sangat penting kalau kita mau mendukung nakes dan dokter supaya tidak overload di RS," bebernya.
Ia pun berterimakasih kepada kepala daerah terutama yang menjadi tujuan pariwisata, karena telah memberikan penanganan pencegahan dengan baik. Ia mengapresiasi penutupan tempat yang menimbulkan kerumunan saat perayaan pergantian tahun.
Khofifah juga kembali berterimakasih kepada pelaku wisata, perhimpunan hotel, seniman dan budayawan yang mungkin sudah siap manggung, namun harus batal karena situasi belum memungkinkan.