Kamis, 17 January 2019 03:56 UTC

Presiden Direktur Prudential Indonesia, Jens Reisch. Foto: Ist
JATIMNET.COM, Surabaya - Penelitian ASEAN Cost in Oncology (ACTION) mengungkapkan bahwa dari 9.513 pasien pengidap kanker hampir 50 persen mengalami kebangkrutan, dan 29 persen meninggal dunia.
Melihat data tersebut, President Director Prudential Indonesia Jens Reisch mengatakan, tentunya hal tersebut akan sangat menguras emosi serta fisik karena perencanaan keuangan yang terganggu. Tidak hanya sang pasien, tetapi juga keluarga. Karena itu Prudential Indonesia coba meluncurkan PRUCritical Benefit 88 untuk membantu pasien dan keluarganya.
“Produk ini melengkapi portofolio solusi kesehatan dan proteksi Prudential karena kami terus melayani kebutuhan nasabah yang terus berubah,” ujar Jens melalui keterangan resmi yang diterima Jatimnet.com, Kamis 17 Januari 2019.
Ia percaya perlindungan seperti ini mampu membantu biaya pengobatan rumah sakit, dan juga biaya hidup pasca dinyatakan sembuh. Mengingat pembiayaan pengobatan penyakit tidak menular seperti kanker ini membutuhkan banyak uang. Bahkan bisa mencapai puluhan juta.
BACA JUGA: Gebi Ramadhan Meninggal Akibat Kanker Hati, Kenali Gejala Penyakitnya
Data World Health Organization (WHO) menempatkan kanker sebagai penyebab kematian tertinggi yang 73 persen.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 Kementerian Kesehatan, PTM seperti kanker, stroke, penyakit ginjal kronis, dan hipertensi mengalami kenaikan dari 25,8 persen menjadi 34,1 persen, serangan stroke naik dari 7 persen menjadi 10,9 persen, serta penyakit ginjal kronis naik dari 2 persen menjadi 3,8 persen.
“Kami percaya PRUCritical Benefit 88 dapat menjadi solusi bagi Indonesia dalam mengantisipasi dan mengelola dampak keuangan yang ditimbulkan oleh penyakit kritis,” beber Jens.
Masyarakat harus mulai lebih perhatian karena dampak penyakit kritis bukan saja kematian dan kecacatan. Namun beban keuangan berupa biaya rumah sakit, dan biaya hidup.
“Kami memberikan proteksi sampai tingkat kritis dan sampai termin waktu tertentu. Jika tidak pernah digunakan maka dananya akan kami kembalikan,” tandasnya.
