Sabtu, 29 August 2020 13:20 UTC
Ilustrasi pencegahan Covid-19
JATIMNET.COM, Banyuwangi – Klaster penularan Covid-19 di pondok pesantren di Kabupaten Banyuwangi terus bertambah. Dikutip dari website Pemkab Banyuwangi www.banyuwangikab.go.id, Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi Widji Lestariono menyebut jumlah orang yang terpapar Covid-19 di lingkungan pondok pesantren di Banyuwangi sudah mencapai 340 orang.
Namun Pemkab Banyuwangi tak menyebut nama pondok tersebut dan diduga Pondok Pesantren Darussalam, Dusun Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari. Sebelumnya, sudah 100 lebih santri pondok pesantren setempat yang terkonfirmasi Covid-19.
Widji Lestariono yang akrab disapa Rio ini menjelaskan bahwa pada Sabtu, 29 Agustus 2020, terjadi penambahan pasien terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 346 kasus. Rinciannya, 340 dari santri pondok pesantren, empat pasien suspect atau terduga yang hasil uji swabnya positif Covid, dan dua Orang Tanpa Gejala (OTG). Dengan tambahan ini, jumlah pasien terkonfirmasi Covid-19 di Banyuwangi mencapai 687 orang.
BACA JUGA: Pesantren di Banyuwangi Bantu Pulang Enam Ribu Santri di Tengah Pandemi Covid-19
"Santri memang mendominasi kasus baru selama satu minggu terakhir. Namun, penanganan sudah kita lakukan bareng sejak awal. Kami berharap dengan penanganan yang komprehensif dari banyak pihak, penularan virus Corona di sana bisa ditekan," ujar Rio.
Semua pihak terkait sudah melakukan koordinasi khususnya untuk menekan dan menanggulangi penyebaran Covid-19 di Pondok Pesantren Darussalam yang merupakan pondok dengan jumlah santri terbanyak di Banyuwangi.
"Hari ini tim gabungan sudah mulai terjun ke lapangan. Memetakan kawasan pondok, membuat alur keluar masuk santri dan melakukan pengecekan sarana serta prasarana apa yang dibutuhkan oleh pondok," kata Rio.
Pada Jumat malam, 28 Agustus 2020, juga telah digelar koordinasi antara pengasuh atau pengelola pondok pesantren dengan pemerintah yang dipimpin Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Bahkan pertemuan tersebut dihadiri Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Budi Hidayat, perwakilan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Probolinggo, Dinas Kesehatan Jawa Timur, Kapolresta Banyuwangi Kombes Arman Asmara Syarifudin, dan Dandim 0825 Banyuwangi Letkol (Inf) Yuli Eko Purwanto.
BACA JUGA: 100 Santri asal Papua Tertahan di Banyuwangi Akibat Penutupan Bandara
Para pihak sepakat akan melakukan karantina kawasan pondok. “Semua tidak boleh seenaknya keluar masuk pondok, di-screening (diperiksa) ketat. Arus keluar masuk juga dibedakan. Makanan juga akan disupervisi oleh petugas khusus untuk meningkatkan daya tahan tubuh para santri. Semua memang harus dilakukan dengan ketat dan disiplin, karena ini bagian dari ikhtiar untuk memutus mata rantai penyebaran di sana," kata Rio.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan pihaknya terus melakukan koordinasi dengan seluruh pihak untuk menghentikan penularan Covid-19 di Pondok Pesantren Darussalam.
"Kami yakin sinergi yang baik antara pemkab, pengurus ponpes, dengan Kemenkes, TNI/Polri, KKP Probolinggo, Dinkes Jatim, dan semua elemen masyarakat yang mendukung akan bisa memutus penularan covid di ponpes dengan cepat," kata Anas dikutip dari www.banyuwangikab.go.id.