Logo

Pesantren di Banyuwangi Bantu Pulang Enam Ribu Santri di Tengah Pandemi Covid-19

Reporter:,Editor:

Minggu, 05 April 2020 02:00 UTC

Pesantren di Banyuwangi Bantu Pulang Enam Ribu Santri di Tengah Pandemi Covid-19

SENAM: Kegiatan senam santri putri Pondok Pesantren Darussalam Banyuwangi selama masa karantina 14 hari sebelum masa libur. Foto: Istimewa

JATIMNET.COM, Banyuwangi - Di tengah Pandemi SARS CoV-2 atau Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Pondok Pesantren Darussalam, di Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi membantu kepulangan lebih dari 6 ribu santri yang tersebar di 5 pulau besar Nusantara. Mereka sudah diliburkan lebih awal, di pulangkan ke daerah masing-masing menggunakan kendaraan bus dan pesawat.

Ketua Staf Keamanan dan Ketertiban Pesantren Darussalam, Busairi mengatakan santri asal Jawa, Bali, dan sebagian asal Sumatera pulang naik bus. Sementara santri asal Papua, Sulawesi, Kalimantan dan sebagian asal Sumatera naik pesawat dari Bandara Juanda setelah diantar bus dari Banyuwangi ke sana.

"Bus sebelumnya sudah disemprot cairan disinfektan dan santri dicek suhu tubuh sebelum naik, tercatat semua di bawah 38 derajat celsius," kata Busairi saat dihubungi melalui panggilan seluler, Sabtu 4 April 2020.

BACA JUGA: Sebagian ODP Corona di Banyuwangi Pernah Berada di Bali

Dia mengatakan santri Papua pulang awal pada tanggal 31 Maret 2020 tepat sebelum Bandara Manokwari ditutup. Begitu juga dengan santri asal Sumatera tujuan Provinsi Kepulauan Riau, juga pulang lebih awal.

Sebelum dipulangkan, santri putra maupun putri harus menjalani karantina dalam pesantren sejak pertengahan Maret disertai berbagai kegiatan olahraga bersama. Setelah itu baru dipulangkan ke daerah asal masing-masing, dengan membawa surat keterangan telah menjalani karantina, surat jalan dan surat keterangan sehat dari pusat kesehatan milik pesantren.

"Awalnya santri sini ada yang sakit, tapi saat pemberangkatan mau pulang ini semua sudah sembuh. Di antaranya sakit gatal, sakit kepala, tapi tidak menunjukkan gejala-gejala yang berbahaya, tidak," kata dia.

BACA JUGA: Banyuwangi Siapkan 300 Bed Perawatan Covid-19, Termasuk Kamar Spesial

Pemesanan bus, pesawat, hingga memastikan rute bisa dilalui, tak lepas dari kerja koordinator daerah (korda) yang diisi asosiasi atau ikatan santri masing-masing daerah. Misalnya Ikatan Santri asal Sumatera (Iksas) dalam pesantren yang harus memastikan 15 bus rombongan santri anggotanya bisa sampai ke daerah masing-masing di tengah banyaknya pembatasan transportasi.

Selain banyaknya penutupan akses, kesulitan pengurus dan korda adalah mendadaknya keputusan libur lebih awal sehingga persiapan tidak matang seperti tahun-tahun sebelumnya. Selain itu liburan santri kali ini diperkirakan lebih lama, yakni selama 75 hari hingga 6 Juni 2020 setelah Lebaran.

"Kalau dulu yang dari luar Pulau Jawa yang diwajibkan masuk rombongan. Sekarang semua yang dari luar Banyuwangi harus pulang bersama rombongan," kata Busairi.