Selasa, 14 January 2025 11:00 UTC
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat mengunjungi ternak milik Tarjo, Jumat pagi, 10 Januari 2025. Foto: Zuditya Saputra
JATIMNET.COM, Lamongan – Jumlah sapi yang terserang Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) di Kabupaten Lamongan terus bertambah. Hingga kini sudah 700 ekor sapi terdampak PMK.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Lamongan Shofia Nurhayati mengatakan jika PMK di Kota Soto terus mengalami lonjakan.
"Saat ini ada 700 ekor sapi yang terjangkit PMK dan sebanyak 30 ekor sapi meninggal (mati)," katanya, Selasa, 14 Januari 2025.
Oleh karenanya, 15 pasar hewan di Lamongan, yakni pasar kambing dan sapi yang telah ditutup belum dapat dipastikan kapan akan kembali dibuka.
BACA: 125 Sapi di Lamongan Terkena PMK dan Enam Mati, Peternak Diimbau Vaksin Sapi
"Kita belum dapat memastikan kapan akan membuka kembali pasar hewan, kita lihat saja kondisinya. Jika kondisi masih banyak sapi yang terjangkit PMK, maka pasar tidak akan dibuka, akan tetapi sebaliknya, jika kondisi PMK sudah membaik, maka pasar hewan akan kembali kita buka," ujarnya.
Kendati demikian, Shofia berharap agar peternak membatasi kunjungan entah ke peternak milik orang lain atau dikunjungi peternak lain ke ternaknya karena PMK dapat menular melalui orang.
BACA: Atasi PMK Sapi, Pemkab Lamongan Tutup Pasar Hewan dan Terapkan Vaksinasi Mandiri
Peternak juga diharapkan memvaksin hewan peliharaannya enam bulan sekali, sebab terdapat beberapa vaksin yang harus diberikan ke sapi maupun kambing mulai dari vaksin booster satu hingga booster dua.
Ia juga menambahkan jika Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan mendapat bantuan vaksin dari pemerintah pusat.
"Hari ini, tadi saya mendapat informasi bahwa vaksin dari pemerintah pusat sudah bisa cair, insyaallah besok diambil, informasinya mendapat 3.200 dosis," katanya.
"Vaksin tersebut kita gunakan untuk peternak rakyat, tapi untuk peternak masyarakat menengah ke atas dia vaksin berbayar," katanya.