Logo

23 Tahun Siri, Kakek-Nenek Ini Dinikahkan Lagi

Reporter:,Editor:

Rabu, 18 December 2019 11:40 UTC

<strong>23 Tahun Siri, Kakek-Nenek Ini Dinikahkan Lagi</strong>

NIKAH MASSAL. Pemkot Surabaya menggelar nikah massal gratis untuk 59 pasangan, Rabu, 18 Desember 2019. Foto: Tony Hermawan

JATIMNET.COM, Surabaya - Menikah secara resmi adalah impian bagi semua pasangan. Namun, karena beberapa alasan terkadang angan-angan itu belum bisa terwujud. Mirisnya, masih banyak pasangan yang terpaksa melakukan pernikahan siri dan belum terdaftar secara adminitrasi negara.

Seperti yang dialami kakek dan nenek di Surabaya ini, Suyatno (61) dan Susilowati (54). Warga Jalan Tambak Asri ini, diketahui telah nikah siri selama 23 tahun sejak tahun 1996. Keduanya sudah dikarunia lima orang anak dengan anak sulung usia 23 tahun.
 
“Saya ucapkan terima kasih kepada Pemkot Surabaya yang telah memberikan fasilitas. Saya berharap ke depan masa depan anak-anak saya bisa lebih enak, baik sekolah maupun kerja," kata Suyatno usai nikah massal gratis yang digelar Pemkot Surabaya di Gedung Convention Hall Jalan Arif Rahman Hakim Nomor 101-103, Surabaya, Rabu, 18 Desember 2019.
 
Kali ini Pemkot Surabaya bersama Dinas Sosial (Dinsos) setempat menggelar nikah massal gratis yang diikuti 59 pasangan. 

“Tujuannya untuk memberikan edukasi tentang pentingnya nikah secara resmi agar pasangan nikah tersebut bisa mendapatkan kepastian hukum yang sah," ujar Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya R. Moh Suharto Wardoyo.

BACA JUGA: 37 Pasutri Ikuti Nikah Massal di Situbondo

Selain pasangan pengantin baru, sebagian besar merupakan pasangan yang nikah secara siri dan dinikahkan kembali. "Tujuannya untuk memberikan legalitas pada pasangan yang sebelumnya belum punya akta nikah," ujar Suharto.

Kebanyakan pasangan pengantin siri yang dinikahkan kembali oleh negara itu telah memilik anak dan bahkan ada juga yang sudah mempunyai cucu. 
 
Selain acara nikah massal, dalam kesempatan yang sama juga diadakan beberapa lomba diantaranya lomba fashion show, rias pengantin, dan pemberian penghargaan kepada mahasiswa pendamping.