Logo

2.000 Porsi dan Sate Setinggi Tiga Meter untuk Warga Ponorogo

Reporter:,Editor:

Minggu, 14 July 2019 08:23 UTC

2.000 Porsi dan Sate Setinggi Tiga Meter untuk Warga Ponorogo

SEDOT WISATAWAN. Bupati Ponorogo Ipong Muchlisoni membgikan sate setinggi tiga meter, di Jalan Barito, Setono, Minggu 14 Juli 2019. Foto: Gayuh Satria.

JATIMNET.COM, Ponorogo – Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Ponorogo bersama sejumlah pedagang yang tergabung dalam paguyuban pedagang sate Ponorogo menggelar bazar dan bagi sate ayam gratis.

Acara yang dilaksanakan di Kampung Wisata Kuliner Jalan Barito, Setono, Jenangan Minggu 14 Juli 2019, itu membagikan sedikitnya dua ribu porsi sate, lengkap dengan lontong. Selain membaagikan sate gratis, acara ini juga menghadirkan sate setinggi tiga meter untuk dibagikan gratis.

“Ajang ini kami harapkan untuk menghormati para pemrakarsa sate di Ponorogo. Mereka adalah Mbah Kartowinangun, Suroreno, Saleh dan Tukiman yang selama ini menjadi inspirator sate di Ponorogo,” kata Ketua Paguyuban Sate Ponorogo Samsul Hidayat, Minggu 14 Juli 2019.

BACA JUGA: Sudah Digelontor BKKD, Pertunjukan Kesenian Reog Minim

Sejak digagas tahun 1878 oleh keempatnya, lanjut Samsul, sate Ponorogo berkembang di kawasan Setono hingga beberapa kota. Sate Ponorogo kini telah merambah beberapa daerah seperti Pacitan, Madiun dan kota lain di Jawa Timur.

Acara yang dimeriahkan dengan jalan santai itu menyedot antusiasme warga Ponorogo. “Dalam acara ini juga ada sate setinggi tiga meter dengan lebar 35 centimeter. Warga yang hadir di acara ini mendapat pembagian sate gratis,” lanjut Samsul.

Menurut Samsul, pedagang sate paling populer di Ponorogo berasal dari Kelurahan Setono. Di kelurahan ini terdapat puluhan penjual sate khas Ponorogo yang semuanya banyak terinspirasi dari Mbah Kartowinangun, Suroreno, Saleh dan Tukiman.

BACA JUGA: Berebut Nasi Pecel Tumpuk dan Kepleh di Ponorogo

Sementara itu, Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni menuturkan pihaknya mengapresiasi kegiatan pengenalan kembali sate Ponorogo sebagai kuliner kota. Hal ini semakin meneguhkan bahwa Ponorogo adalah kota wisata yang sangat layak untuk dikunjungi.

“Sate setono asal Setono ini memiliki rasa yang khas, kalau (sate) yang lain cenderung memiliki rasa manis. Sementara sate asal Setono ini sambalnya lebih pedas,” tuturnya.

Ia yakin jika acara kreatif seperti ini bisa menyedot wisatawan di Ponorogo. “Tahun ini kami targetkan bisa menghadirkan satu juta wisatawan, sementara sejauh ini sudah mencapai 481 wisatawan,” pungkasnya.