Logo

14 Korban Longsor di Nganjuk Ditemukan, Tujuh Korban dalam Pencarian

12 Korban Meninggal Dunia dan Dua Orang Selamat
Reporter:,Editor:

Senin, 15 February 2021 13:40 UTC

14 Korban Longsor di Nganjuk Ditemukan, Tujuh Korban dalam Pencarian

LONGSOR. Alat berat jenis eskavator sedang menyingkirkan puing-puing bangunan rumah yang terkena longsor di Dusun Selopuro, Desa/Kec. Ngetos, Kab. Nganjuk, Senin, 15 Februari 2021. Foto: Kantor SAR Surabaya

JATIMNET.COM, Surabaya – Bupati Nganjuk Novi Rahman menyampaikan proses pencarian korban longsor di Dusun Selopuro, Desa/Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk terus dilakukan. 

Berdasarkan informasi terbaru dari posko di lapangan, warga yang menjadi korban sebanyak 21 orang. Sampai saat ini telah ditemukan 14 korban longsor. Dua orang ditemukan dalam keadaan selamat dan 12 di antaranya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. 

"Proses evakuasi korban akan terus dilakukan sampai 14 hari mendatang. Kemudian melakukan pembersihan puing-puing dan menyiapkan relokasi bagi masyarakat yang terdampak longsor," ujar Novi dalam siaran pers tertulis, Senin, 15 Februari 2021. 

BACA JUGA: Longsor di Nganjuk Empat Orang Korban Ditemukan, Dua Meninggal

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau pemberian tanda atau peringatan penting pada retakan tanah yang berpotensi terjadinya longsor, termasuk mengajak warga mengambil langkah evakuasi diri. 

"Kita tidak bisa menduga ternyata hujan intensitas tinggi terus mengguyur wilayah ini dan akhirnya terjadi longsor. Kita semua menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban meninggal dari bencana longsor ini," kata Khofifah saat meninjau lokasi longsor.

LOKASI LONGSOR. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau lokasi longsor di Dusun Selopuro, Desa/Kec. Ngetos, Kab. Nganjuk, Senin, 15 Februari 2021. Foto: Humas Pemprov Jatim

Khofifah berharap ke depan daerah yang berada di sekitar lempengan yang berpotensi kerentanan lahan longsor perlu diwaspadai. "Mengingat ini lahan Perhutani maka saya minta Bupati Nganjuk dapat mengkordinasikan untuk menyiapkan relokasi lahan terdekat yang aman," katanya. 

Pemkab Nganjuk saat ini sudah memberikan edukasi kepada warganya untuk meningkatkan kewaspadaan. Itu penting dilakukan untuk mengantisipasi longsor susulan. 

"Banyak warga telah diedukasi dan ditingkatkan kewaspadaannya jika sewaktu-waktu terjadi intensitas hujan yang cukup tinggi," kata Khofifah. 

BACA JUGA: Longsor Nganjuk, 20 Orang Belum Ditemukan

Sementara itu, untuk mempercepat pencarian, pihak kepolisian akan menerjunkan anjing pelacak. "Saya telah berkoordinasi dengan Pak Kapolres dan ternyata sudah disiapkan anjing pelacak untuk mempercepat proses identifikasi," katanya. 

Menurutnya, lokasi bencana memang cukup curam. Kondisi tebing mengharuskan untuk meningkatkan kehati-hatian dan kewaspadaan. 

"Utamanya alat berat dan juga dipersiapkan jalan-jalan atau akses lainnya, sehingga dapat mencapai titik tertentu agar dapat mencapai titik perkiraan korban," ujarnya.