Sabtu, 05 September 2020 06:21 UTC
SKB CPNS. Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) CPNS digelar oleh Badan Kepegawain, dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Ponorogo dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan. Foto: Gayuh.
JATIMNET.COM, Surabaya - Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) CPNS digelar oleh Badan Kepegawain, dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Ponorogo di GOR Singodimedjo dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat.
Kepala BKPSDM Winarko mengatakan, pelaksanaan SKB ini melalui protokol kesehatan yang ketat. Mengingat saat ini masih dalam masa pandemi Sars CoV-2 atau Corona Virus Disease 2019.
Seperti setiap peserta yang masuk dicek suhu badan menggunakan thermocamera yang selanjutnya melakukan absensi dan menunggu di tempat sterilisasi. Peserta juga harus menggunakan masker.
“Peserta wajib juga menggunakan masker, namun kita imbau juga untuk menggunakan face shield. Peserta juga kita himbau datang 90 menit sebelum tes,” kata Winarko, Sabtu 5 September 2020.
BACA JUGA: SKB CPNS Digelar, BKPSDM Aktif Telpon Peserta Yang Belum Daftar Ulang
Winarko menerangkan, SKB dilaksanakan sebanyak tiga sesi perharinya, dengan jumlah peserta untuk setiap sesi sejumlah 100 peserta. Jumlah seluruhnya yang mengikuti SKB ada 1253 peserta dengan 37 orang diantara mengikuti SKB di daerah asal atau luar Ponorogo.
“Untuk hari ini ada tiga peserta yang tidak hadir, sudah kita tunggu sampai batas waktu yang ditentukan, namun tetap tidak hadir sehingga kita nyatakan gugur,” terang Winarko.
Winarko menambahkan jika saat pelaksanaan SKB terdapat peserta yang mempunyai suhu badan diatas 37,3 derajat tetap diperbolehkan untuk ikut tes dengan ditempatkan diruangan khusus. “Ada lima komputer khusus yang disekat untuk peserta yang suhunya tidak normal,” imbuhnya.
Sementara itu jika terdapat peserta yang tidak bisa ikut dikarenakan terkonfirmasi Covid-19, maka peserta bisa mengganti jadwalnya dilain waktu yang telah ditentukan oleh BKN.
“Ada juga yang peserta ibu-ibu berkonsultasi dengan kami karena menjelang kelahiran, namun tetap kita wajibkan datang dengan tes didampingi ketat oleh petugas medis, atau tes di mobil medis kalau diperlukan,” pungkas Winarko.