Senin, 13 July 2020 09:20 UTC
PONPES. Suasana Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor Kampus 2, Desa Madusari, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo. Foto: Gayuh/Dokumen
JATIMNET.COM, Ponorogo - Sebanyak sebelas santri dari Pondok Modern Darussalam Gontor yang kini menjadi pasien confirmed Sars CoV-2 atau Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan sedang dilakukan perawatan di Ponorogo, kini dipindah untuk dilakukan perawatan di Surabaya.
Para santri tersebut dipindahkan untuk dilakukan perawatan di rumah sakit cadangan yang ada di Indrapura, Surabaya pada Minggu 12 Juli 2020, malam. Kemudian pada keesokan harinya para santri sudah sampai di Surabaya dan telah menempati ruangan isolasi yang telah disediakan.
Wakil Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Gontor sekaligus sebagai Jubir Covid-19 Gontor, Dr Mohammad Adib Fuadi Nuriz mengatakan pemindahan para santri Gontor tersebut adalah menindak lanjuti atas tawaran dari Gubernur Khofifah saat berkunjung ke Gontor 2 pada Jumat 10 Juli lalu.
“Beliau bersama Forkopimda Provinsi menawarkan pada kami, bahwa Pemprov sudah menyiapkan rumah sakit cadangan di Indrapura Surabaya,” kata Adib sapaanya, Senin 13 Juli 2020.
BACA JUGA: Santri Gontor Confirmed Covid-19 Tidak Mengalami Keluhan Kesehatan, Ini Penjelasan Ponpes
Ia mengungkapkan pihak Gontor menurutnya secara institusi tidak kuasa untuk monolak tawaran dari Gubernur. Selain itu, pihak Gontor ingin para santri juga bisa tertangani dengan baik, meskipun sebenarnya saat ini dengan di rawat di Ponorogo para santri sudah sangat nyaman.
“Karena dekat dengan pondok. Hanya kami khawatir perhatian gubernur kepada pondok ini, takutnya kalau kita menolak dianggap mengabaikan, menolak itu tidak enak,” ungkap Adib.
Meski begitu, Adib juga sempat khawatir karena Surabaya merupakan zona merah dan pusat penyebaran Covid-19. Namun ia menepis kekhawatirannya dengan sebelumnya berkoordinasi Satgas Covid-19 Pempov. “Kita koordinasi makanya juga apa yang disampaikan Gubernur rumah sakitnya bagaimana dan penanganannya bagaimana,” ujar Adib.
Pihak pondok juga menerjunkan satgas Covid-19 di Gontor untuk melihat langsung bagaimana rumah sakitnya. “Kalau di Surabaya tempatnya lebih bagus kenapa tidak kita terima saja,” timpal Adib.
BACA JUGA: Santri Gontor dan Anak 6 Tahun di Ponorogo Terpapar Covid-19
Saat disinggung bagaimana nantinya jika terjadi penambahan kasus baru apakah nanti juga akan dikirim ke Surabaya, Adib menuturkan masih akan mempertimbangkannya kembali. Pihaknya harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan Surabaya apakah masih menerima atau tidak. “Nanti koordinasi lagi, kita musyawarahkan kembali,” tutur Adib.
Adib menambahkan para santri saat ini dibekali handphone untuk sarana mereka berkomunikasi. Para Santri juga sudah mengabari, mereka diajak senam, mereka juga senang. Pihak pondok juga motivasi mereka para santri mengikuti protokol kesehatan dan anjuran petugas.
“Insyaallah nyaman disana. Tim satgas Gontor juga kita kirim kesana, untuk memantau, kita juga koordinasi satgas juga,” imbuh Adib.
Sementara Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni menuturkan pihaknya akan kembali melanjutkan rapid tes masal sebanyak 500 santri yang ada di Gontor 2 di Desa Madusari, Kecamatan Siman tersebut. Dimana pada rapid tes sebelumnya kembali didapatkan sembilan hasil reaktif. “Hari ini sembilan orang tersebut akan dilakukan PCR,” pungkas Ipong.