Jumat, 12 November 2021 10:20 UTC
Tergenang. Banjir di jalur Madiun – Surabanya wilayah Desa Garon, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun mengakibatkan arus transportasi terhambat, Kamis, 7 Maret 2019. Nd Nugroho/Dokumen
JATIMNET.COM, Madiun - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun mencatat 95 bencana alam terjadi sejak Januari hingga awal November 2021. Kejadiannya didominasi banjir akibat tingginya debit air yang tak mampu tertampung di aliran sungai.
Kepala Pelaksana BPBD setempat Mohammad Syahrowi mengatakan lokasi yang paling rawan terjadi banjir ada di empat kecamatan. Lokasinya di wilayah Kecamatan Wungu, Madiun, Balerejo, Pilangkenceng, dan Saradan.
Fenomena ini akibat tingginya debit air dari sejumlah kali yang mengalir ke Sungai Jerohan. Berdasarkan analisa BPBD dari kejadian sebelumnya, aliran air yang berhulu di lereng Gunung Wilis dan Gunung Pandan tak seluruhnya tertampung di anakan Sungai Bengawan Madiun dalam waktu berbarengan.
"Sebagai upaya meningkatkan kesiapsiagaan warga, maka ada beberapa EWS (early warning system) yang dipasang untuk deteksi dini banjir," ujar Syahrowi, Jumat 12 November 2021.
Baca Juga: BPBD Jatim Salurkan Bantuan Air Bersih di Bangkalan
Menueut dia, ada delapan EWS yang terpasang di daerah setempat. Dua di antaranya sebagai pendeteksi dini tanah longsor dan selebihnya untuk deteksi dini banjir. "Untuk EWS tanah longsor kami pasang di Lereng Gunung Wilis," ujar mantan Camat Dagangan ini.
Adapun daerah yang dipetakan sebagai daerah rawan tanah longsor, seperti Kecamatan Gemarang, Kare, dan Dagangan."Potensi tanah longsor di sana cukup tinggi," ucap Syahrowi.
Pada awal musim hujan kali ini, Syahrowi menyatakan bahwa potensi bencana tanah longsor maupun banjir tetap tinggi. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang dterima BPBD setempat kondisi ini sebagai dampak terjadinya gelombang La Nina.
Fenomena alam ini mengakibatkan bencana hidrometeorologi, seperti angin dan curah hujan tinggi. "Upaya antisipasi kami dengan menyiapkan SDM (sumber daya manusia). Relawan selalu berkoordinasi untuk melaporkan kondisi di wilayahnya," jelas mantan Camat Dagangan ini.
