Logo

10.000 Bakcang dan Lamang Baluo Pecahkan Rekor MURI di Padang

Reporter:

Kamis, 06 June 2019 15:53 UTC

10.000 Bakcang dan Lamang Baluo Pecahkan Rekor MURI di Padang

Bakcang ayam. Foto: IST

JATIMNET.COM Padang – Festival Bakcang Ayam dan Lamang Baluo yang digelar di kawasan Kota Tua, Padang, Sumatera Barat selama dua hari, 6-7 Juni 2019 diharapkan bisa memecahkan rekor MURI.

Sebab festival yang digelar selama dua hari itu membuat 10 ribu bakcang ayam sebagai makanan khas Tionghoa dan membuat 10 ribu lamang baluo, yang merupakan bakanan khas warga Sumatra Barat.

“Kegiatan ini dilaksanakan untuk pertama kalinya di dunia, karena ada 10 ribu bakcang dan lamang baluo,” kata Ketua Panitia Festival Alam Gunawan di Padang, Kamis 7 Juni 2019.

Festival ini juga memiliki tujuan lain, yakni menarik wisatawan untuk berkunjung ke Padang. Alam menyampaikan bakcang merupakan makanan khas Tionghoa, yang terbuat dari ketan dan diisi daging ayam kemudian dibungkus daun bambu.

BACA JUGA: Cetak Rekor MURI dengan Cobek Raksasa

Sementara lamang baluo terbuat dari ketan dengan isian taburan kelapa dan aren yang dibungkus dengan daun pisang. Tradisi makan bakcang biasanya setiap tanggal 5 bulan 5 kalender Tionghoa.

Untuk membuat 10 ribu bakcang dikerjakan oleh tujuh orang dan ia memastikan yang disajikan adalah halal karena isinya daging ayam.

Sementara itu, Koordinator Kalender Even Kementerian Pariwisata Raseno Arya menyampaikan kegiatan ini dalam rangka memeriahkan Lebaran.

“Selama ini kalau Lebaran jarang ada even, padahal banyak yang pulang kampung tapi tidak ada acara. Nah, dengan adanya kegiatan ini ada pilihan bagi masyarakat,” kata dia.

BACA JUGA: Tekan Angka Kecelakaan dan Pemecahan Rekor MURI

Ia berharap kegiatan ini bisa meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara, yang tahun ini ditargetkan 275 juta orang. Kegiatan ini sudah dipromosikan sejak enam bulan lalu, semoga banyak wisatawan nusantara yang ikut menyaksikan.

Sementara itu, Wali Kota Padang Mahyeldi berharap kegiatan ini bisa masuk dalam kalender pariwisata 2020. “Ini juga bukti akulturasi masyarakat Tionghoa dan Minang di Padang sudah terjalin erat,” terangnya.

Selama rangkaian kegiatan festival di panggung utama yang berada di bawah Jembatan Siti Nurbaya juga ditampilkan kesenian dari dua etnis mulai dari barongsai, aktraksi naga, tari piring, gambang, dan gamad.

Di lokasi yang tepat berada di Muara Padang itu juga tersaji ragam kuliner. Usai pencatatan rekor MURI yang akan dilakukan pada Jumat 7 Juni 2019 besok, 10 ribu bakcang dan lamang baluo akan dibagikan gratis kepada pengunjung. (ant)