Selasa, 09 February 2021 00:20 UTC
NAKES LANSIA. Tenaga kesehatan lansia di Surabaya menerima vaksin Covid-19 produk Sinovac, Senin, 8 Februari 2021. Foto: Pemkot Surabaya/Dokumen
JATIMNET.COM, Surabaya - Sebanyak 1.500 tenaga kesehatan (Nakes) di Kota Surabaya yang berusia lanjut akan mendapat jatah vaksinasi Covid-19 Sinovac. Nantinya para nakes yang mendapatkan vaksin Sinovac itu akan menerima di rumah sakit tempat kerjanya atau praktiknya.
Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara mengatakan, beberapa rumah sakit yang sudah melakukan vaksin kepada nakes lansia itu adalah Rumah Sakit Premier Surabaya, Rumah Sakit Husada Utama, Rumah Sakit Ibu dan Anak Putri Surabaya dan rumah sakit lainnya.
"Nakes berusia lanjut yang mendapatkan jatah vaksin itu rata-rata berusia mulai dari 60 tahun. Sehingga yang menerima kebanyakan gelarnya sudah profesor," kata Febri, sapaan akrabnya Senin 8 Februari 2021.
Febri mengungkapkan, vaksin Sinovac di gelombang pertama nakes yang menerima berusia 18 hingga 59 tahun. Begitu ada pengumumam dari Menteri Keseatan RI Budi Gunagi Sadikin, bahwa vaksinasi juga diperbolehkan untuk nakes lansia.
Baca Juga: Vaksinasi Nakes di RSUD dr Harjono Ponorogo Dihentikan, Ini Alasannya
"Nah, baru kemarin diumumkan bahwa vaksin itu juga bisa dipakai untuk nakes lansia, sehingga mulai hari ini kami langsung melakukannya,” ujarnya.
Pelaksanaan vaksinasi, lanjut Febri, tidak jauh beda dengan penyuntikan vaksin para nakes sebelumnya. Petugas tenaga kesehatan harus melalui tahapan sesuai prosedur seperti verifikasi, screening, penyuntikan vaksin dan pemantauan.
“Karena memang kemarinnya masih ada stok vaksin yang diterima pemkot, akhirnya kita langsung gelar hari ini juga. Sedangkan untuk penyuntikan kedua, sesuai ketentuan akan dilakukan empat minggu setelahnya, jadi berbeda dengan yang nakes sebelumnya yang hanya dua minggu,” ia mengungkapkan.
Salah satu nakes lansia yang menerima vaksin kali ini adalah Prof Dr dr Bambang Priambodo SpB SpOT(K). Dokter spesialis orthopedi yang usianya sudah 72 tahun itu divaksin di Rumah Sakit Husada Utama Surabaya.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Targetkan Pelaksanaan Vaksinasi Tahap Kedua di Bulan Februari
Ia mengaku tidak ada persiapan khusus pada saat akan divaksin. Bahkan, ia juga mengaku tidak merasakan apa-apa pada saat disuntik vaksin. "Saya sudah ingin (divaksin) dari lama. Dan saya ditelepon RS, saya semangat untuk vaksin," kata Prof Bambang Priambodo seusai disuntik vaksin.
Menurutnya, nakes lansia itu memang seharusnya diutamakan juga. Sebab, mereka juga berisiko tertular karena masih melakukan praktek. Dengan divaksin, para lansia itu lebih terproteksi. "Yang tua harusnya didulukan, supaya lebih safe. Nakes diutamakan, tua juga diutamakan,” ia menandaskan.
Ia juga memastikan bahwa vaksin ini bukan segala-galanya. Makanya, dia juga mengimbau meskipun sudah divaksin, tetap harus menjaga diri dan tetap menjaga protokol kesehatan. “Karena memang vaksin bukan segala-galanya. Meskipun divaksin, harus tetap menjaga diri, prokes harus diutamakan," ia memungkasi.