Jumat, 11 September 2020 23:00 UTC
SATGAS COVID. Tim Satgas Covid-19 Kab. Probolinggo melakukan penegakan protokol kesehatan di salah satu pasar tradisional. Foto:: Zulkiflie
JATIMNET.COM, Probolinggo – Kabupaten Probolinggo kembali masuk zona merah penyebaran Covid-19. Juru Bicara Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo Dewi Vironican menyebutkan lonjakan kasus harian yang terjadi dalam beberapa hari terakhir menjadi faktor Kabupaten Probolinggo kembali berada di zona merah.
Menurut Dewi, penentuan zona tersebut berdasarkan 15 indikator kesehatan masyarakat yang ditetapkan Satuan Tugas Nasional. Ke-15 indikator itu terbagi menjadi 11 indikator epidemiologi, dua indikator survailans kesehatan masyarakat, dan dua indikator pelayanan kesehatan.
“Setiap indikator memiliki skor dan bobot yang kemudian dijumlah dan dikelompokkan menjadi 4 zona. Yakni, zona merah (risiko tinggi), zona orange (risiko sedang ), zona kuning (risiko rendah), dan zona hijau (risiko terkontrol),” kata Dewi, Jumat malam, 11 September 2020.
BACA JUGA: Kontak Erat, Dominasi Penambahan Pasien Covid-19 di Probolinggo
Dewi menjelaskan untuk indikator survilence kesehatan masyarakat didapat positivity rate 16 persen (target kurang dari 5 persen), lalu indikator pelayanan kesehatan diukur dari jumlah tempat tidur di ruang isolasi rumah sakit rujukan yang menampung lebih dari 20 persen pasien positif Covid-19 yang dirawat di rumah sakit.
“Saat ini tempat tidur isolasi Covid-19 dan ICU yang telah digunakan, terus meningkat sebanyak 51 persen dari total 109 tempat tidur isolasi dan ICU, khusus untuk pasien dengan gejala sudah terisi penuh,” katanya.
Dewi menambahkan faktor lainnya yakni tingkat kematian di Kabupaten Probolinggo terus bertambah. Serta semakin banyak kasus suspect dan probable meninggal yang harus dimakamkan dengan protokol Covid-19.
"Pemkab Probolinggo sebenarnya sudah berusaha menaikkan kapasitas tempat tidur isolasi dan ICU Covid-19. Tapi jika masih banyak pelanggaran terhadap protokol kesehatan, maka tidak akan pernah cukup berapapun tempat tidur ditambahkan," katanya.
Dewi mengimbau masyarakat agar terus menjalankan protokol kesehatan dimana pun berada. Serta saling mengingatkan sesama, saling menjaga guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
BACA JUGA: Tak Pakai Masker Warga Probolinggo akan Dimasukkan Mobil Ambulans Bersama Keranda Jenazah
Sementara itu, Koordinator Pengamanan dan Penegakan Hukum, Satgas Percepatan, dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto mengatakan meski kembali masuk zona merah, areal obyek wisata Bromo yang baru saja dibuka akan tetap berjalan seperti biasa.
Hanya saja, penegakan protokol kesehatan yang sebelumnya dilakukan di pasar-pasar tradisional akan digeser ke areal wisata setempat.
"Mulai Sabtu besok (12 September 2020), tim akan keluar pasar dan beralih menyasar sektor wisata. Besok hari terakhir penegakan hukum di pasar, tim kami akan merapat ke Bromo dan objek wisata lainnya,” kata Ugas.
Hingga Jumat, 11 September 2020, jumlah pasien terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Probolinggo mencapai 598 orang antara lain 119 orang dirawat, 449 orang sembuh, dan 30 orang meninggal dunia.
