Rabu, 10 June 2020 14:40 UTC
YADNYA KASADA. Sendratari Kolosal Joko SegerRoro Anteng di padang pasir Gunung Bromo, Sabtu 13 Juli 2019. Kegiatan ini menyambut ritual Yadnya Kasada tahun 2019. Foto: Zulkiflie
JATIMNET.COM, Probolinggo – Pelaksanaan ritual Yadnya Kasada 1942 Saka bagi umat Hindu suku Tengger yang tinggal di lereng Gunung Bromo tetap dilaksanakan meski di tengah pandemi Covid-19.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kabupaten Probolinggo Yulius Christian mengatakan tetap dilaksanakannya Ritual Yadnya Kasada pada 6-7 Juli 2020 itu merujuk hasil rapat koordinasi antara pemerintah daerah bersama Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) dan para tokoh masyarakat suku Tengger.
Dalam rakor yang digelar di kantor Pemkab Probolinggo, Rabu, 10 Juni 2020, disepakati ritual Yadnya Kasada tahun ini dilaksanakan secara terbatas atau hanya bagi kalangan suku Tengger.
BACA JUGA: Eksotika Bromo Sambut Yadnya Kasada 2019
Yulius menjelaskan dalam pelaksanaan ritual akan diberlakukan protokol kesehatan yang ketat bagi masyarakat seperti penggunaan masker dan jaga jarak (physical distancing).
Selain itu, pelaksanaan dibatasi hanya untuk internal warga lokal atau warga suku Tengger. Oleh karenanya, wisatawan dilarang masuk ke kawasan Sukapura.
“Pelaksanaan Yadnya Kasada mengikuti protokol kesehatan. Mereka yang hadir akan dibatasi, hanya untuk warga lokal,” kata Yulius.
Untuk memastikan itu, akan dibuat pos-pos pemeriksaan atau check point di antaranya mulai masuk Sukapura hingga Memori Lawang. Hal ini dilakukan sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19.
BACA JUGA: Tujuh Dukun Tengger Disahkan Saat Yadnya Kasada di Bromo
“Khusus masyarakat lokal, dipersilakan naik dengan syarat menunjukkan KTP dengan alamat lokal Bromo,” kata Yulius.
Sementara itu, Ketua PHDI Kabupaten Probolinggo Bambang Suprapto membenarkan tetap dilaksanakannya ritual Yadnya Kasada bagi umat Hindu suku Tengger.
Hanya saja, prosesi pengukuhan yang biasanya digelar di Pendapa Agung, kali ini ditiadakan.
“Meski dibatasi bukan berarti mengurangi kekhidmatan pelaksanaan ritual nantinya. Ini kami pilih guna menjaga keselamatan bersama,” kata Bambang saat dikonfirmasi.
PHDI memastikan ritual dilaksanakan terbatas dan semua prosesi ritual tetap berjalan dengan semestinya yakni mulai persiapan hingga puncak Kasada nantinya di Pura Luhur Poten.
BACA JUGA: Warga Suku Tengger Lakukan Mendak Tirta Sebelum Yadnya Kasada
Ritual Yadnya Kasada adalah upacara adat umat Hindu suku Tengger yang diselenggarakan setiap tahun pada hari ke-14 bulan Kasada. Salah satu prosesinya adalah melarung sesaji di kawah Gunung Bromo. Tujuannya sebagai persembahan untuk Sang Hyang Widhi.
Upacara tersebut berlangsung pada saat bulan purnama dan sudah dilangsungkan sejak abad ke-14. Bagi masyarakat suku Tengger di Gunung Bromo, tradisi ini merupakan ritual adat yang wajib diselenggarakan setiap tahunnya.