Kamis, 01 October 2020 06:20 UTC
Petugas menyemprotkan cairan disenfektan di lokasi wisata menara miring Piazza del Duommo, Pisa. Foto: Internazionale.it
JATIMNET.COM, Surabaya – Pandemi virus corona yang melanda Italia membuat catatan pasien dan korban meninggal menjadi yang tertinggi di Eropa. Tetapi berdasarkan situs statistik dunia, Worldometer hingga 18 Juli kasus kematian akibat Covid-19 di Italia hanya 11 orang.
Selain itu, WHO mencatat Italia mampu mengendalikan angka kematian Covid-19 sejak Agustus hingga 28 September. Bahkan Italia sanggup memutar kembali kompetisi sepakbola Seri A sejak 13 Juni lalu.
Demikian juga dengan kejuaraan dunia balap sepeda nomor jalan raya, 24-27 September 2020 sukses digelar. Selanjutnya, Italia bersiap menggelar kejuaraan balap sepeda salah satu Grand Tour, Giro d’Italia 3-25 Oktober 2020.
Well, laporan dari Lonelyplanet.com menyebutkan Italia telah siap menerima “tamu asing”. Sejumlah pusat bisnis termasuk toko buku, binatu, dan toko yang menjual pakaian anak-anak telah dibuka. Restoran dan bar tak mau kalah.
BACA JUGA: Bromo Mulai Dikunjungi Turis Asing, Disbudpar Jatim: Kami Selidiki
Penduduk Uni Eropa (UE) dan Inggris diizinkan mengunjungi Italia tanpa harus karantina. Pengunjung negara lain harus melewati karantina selama dua minggu.
Negara kedua yang membuka diri adalah Prancis. Meskipun sempat terjadi lonjakan kasus virus corona di beberapa wilayah. Hal ini yang menyebabkan Prancis mengantisipasinya dengan memperketat tentang pemakaian masker.
Sama dengan Italia, indikator Prancis menerima tamu asing telihat digelarnya agenda olahraga. Tour de France terlebih dahulu dilaksanakan 29 Agustus-20 September. Grand Slam Prancis Terbuka digelar 27 September-11 Oktober.
MENGGELIAT. Sejumlah kafe dan bar di sejumlah kota di Prancis mulai dibuka kembali untuk menerima wisatawan asing. Foto: Euronews.com
Tetapi pemerintah setempat membatasi perjalanan di dalam negeri. Negara Uni Eropa, serta beberapa negara yang disetujui di luar UE telah diizinkan masuk Prancis. Wisatawan dari luar UE harus menunjukkan tes PCR negatif yang dilakukan 72 jam sebelum keberangkatan atau menjalani karantina 14 hari pada saat kedatangan.
Negara ketiga yang dicatat Lonelyplanet adalah Kosta Rika. Negara ini dianggap mampu menjaga kasus kematian Covid-19. Kosta Rika mengumumkan membuka kembali wisatawan sejak 11 Mei lalu.
Sejumlah hotel kecil dan beberapa taman nasional dibuka dengan kapasitas setengah pada 16 Mei. Sementara taman nasional dibuka satu bulan kemudian. Selanjutnya Kosta Rika mengumumkan 28 negara yang disetujui berwisata pada 1 Agustus.
BACA JUGA: Gelombang Panas Tewaskan 1.435 Orang di Prancis
Untuk masuk Kosta Rika syaratnya gampang. Wisatawan wajib menyertakan tes PCR negatif yang dilakukan 48 jam sebelum keberangkatan. Serta bukti asuransi perjalanan yang mencakup biaya pengobatan.
Pernah mendengar negara Aruba? Negara kecil di pulau Antillen 33 km selatan Laut Karibia, tepatnya 27 km utara pesisir Venezuela ini juga sudah membuka diri terhadap wisatawan asing.
Sejak 1 Juli, pulau itu mengizinkan pengunjung dari Eropa dan Kanada. Sedangkan per 10 Juli, wisatawan Amerika Serikat sudah diizinkan masuk. Pengunjung dari negara bagian tertentu diminta melakukan tes PCR negatif yang dilakukan 72 jam sebelum kedatangan.
Wisatawan dapat memilih tes yang diambil di bandara pada saat kedatangan dengan biaya 75 dolar AS (sekitar Rp1,1 juta). Pengunjung juga harus memiliki asuransi perjalanan yang memadai.
