Logo

Waspadalah! Berikut Bahaya Hujan Es bagi Lingkungan

Reporter:,Editor:

Rabu, 23 February 2022 11:00 UTC

Waspadalah! Berikut Bahaya Hujan Es bagi Lingkungan

HUJAN ES. Butiran es yang jatuh bersamaan hujan deras di Desa Pucanganom, Kec. Kebonsari, Kab. Madiun, Senin, 21 Februari 2022. Sumber: Grup WhatsApp BPBD Madiun Siaga Bencana

JATIMNET.COM, Surabaya - Surabaya sempat dihebohkan dengan fenomena hujan es yang turun bersamaan dengan hujan deras dan angin kencang pada Senin, 21 Februari 2022 lalu.

Akibatnya selain menyebabkan kerusakan fisik di sejumlah fasilitas umum dan pribadi, hujan es disertai angin kencang tersebut nyatanya juga memberi dampak bagi tercemarnya kualitas udara ambien.

Kendati demikian, Kepala Departemen Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Dr. Arie Dipareza Syafei mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik menghadapi fenomena hujan es.

Ini karena hujan es sebenarnya memiliki kandungan yang tidak jauh berbeda dengan hujan biasa. “Hanya berbeda bentuk, yang satu air, yang satu padat,” kata Arie, Rabu 23 Februari 2022.

Baca Juga: Lima Desa di Mojokerto Turun Hujan Es

Namun, pihaknya pun membenarkan bahwa hujan es memang membawa polutan dari atmosfer, dan bukan sekadar membawa partikel debu yang berukuran kecil saja. Selain itu, hujan es juga mengandung gas-gas emisi seperti nitrogen dioksida, sulfur dioksida, dan karbon monoksida.

Lebih lanjut, Arie menjelaskan jika hujan memang membawa polutan karena zat-zat emisi dari bumi akan bertumbukan dan menempel dengan droplet air yang ada di atmosfer. “Dalam kasus hujan es, campuran air tersebut mengalami kristalisasi akibat pergerakan udara yang mempengaruhi suhu,” ia menerangkan.

Nah, mengingat hujan es biasanya disertai angin kencang, maka hal yang harus diwaspadai adalah sebaran polutan yang meluas. Arie mengungkap, turbulensi angin akan mempercepat proses pengenceran polutan. Artinya, gugus-gugus emisi yang ada dalam hujan es akan terdispersi secara lebih cepat dan luas.

Baca Juga: Hujan Es Terjadi di Kabupaten Madiun, Ini Penyebabnya

Sementara ketika angin bergerak lurus secara horizontal, polutan yang ada di dalam hujan es berpotensi terbawa ke wilayah lain yang ada di dekatnya. “Seperti kemarin, fenomena hujan es tidak hanya terjadi di Surabaya, tapi dikabarkan juga terjadi di Madiun, Nganjuk, hingga Kediri,” ia mengungkapkan.

Arie pun berharap pengalaman menyaksikan hujan es dapat membuat masyarakat lebih berhati-hati dan teredukasi. Menurutnya, masyarakat harus sadar bahwa dalam bongkahan-bongkahan es tersebut terkandung senyawa polutan yang tidak ramah bagi lingkungan dan kesehatan.

“Jangan mentang-mentang hujan es, dipakai untuk minum es teh,” ia mengingatkan sekaligus menyinggung kelakuan masyarakat yang belakangan tersebar di internet.