
Reporter
A. BaehaqiRabu, 21 Oktober 2020 - 08:00
Editor
Bruriy Susanto
WASPADA: Fenomena La Nina, masyarakat Jawa Timur harus waspada. Terutama saat turun hujan, karena nantinya bisa berdampak terjadi fenomena banjir dan longsor. Ilustrasi: Gilas Audi
JATIMNET.COM, Surabaya - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terus memberikan informasi pergerakan fenomena La Nina secara aktif. Terutama sejumlah daerah diprediksi mengalami peningkatan curah hujan.
Di Surabaya, fenomena La Nina berdampak pada datangnya musim hujan yang lebih cepat. Kepala BMKG Tanjung Perak Taufik Hermawan mengingatkan warga Surabaya untuk waspadai bencana hidrometeorologi. "Surabaya puting beliung bisa. Kemudian angin kencang juga bisa," kata Taufik di Surabaya, Rabu 21 Oktober 2020.
Taufik juga mengingatkan adanya kemungkinan banjir di Surabaya, bila curah hujan terus meninggi dalam beberapa waktu ke depan. "Kalau La Nina memungkinkan berpengaruh pada curah hujan. Jadi ya bisa memungkinkan beberapa wilayah di Surabaya (banjir)," ia menegaskan.
BACA JUGA: Hal yang Perlu Diperhatikan Fenomena La Nina
Fenomena La Nina, kata dia, memang berpengaruh pada peningkatan curah hujan hingga 25 persen. Perubahan itu sangat memungkinkan timbulnya bencana hidrometeorologi.
Taufik pun menyebutkan dalam beberapa waktu ke depan agar meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana. "Dari sisi kesiapan bencana hidrometeorologi tetap ada, dari sisi kemaritiman dan dari sisi kegempaan. Jadi semua agar lebih dini diantisipasi," Taufik mengungkapkan.
"Dua hari ini kami (BMKG se Jatim) akan rapat kordinasi internal memetakan. Mana sih wilayah Jatim yang berpotensi curah hujan tinggi, kabupaten mana. Kemudian berpotensi bencana apa. Sehingga nanti lebih fokus," imbuhnya.
BACA JUGA: Fenomena La Nina, BNPB Intruksikan Siapkan Lokasi Pengungsian
Sebelumnya, Kasi Kedaruratan BPBD Jatim, Satriyo Nurseno mengaku, telah menyiapkan sejumlah antisipasi terkait bencana hidrometeorologi. Sejumlah peralatan dan logistik, kata dia, mulai disiapkan.
Selain melakukan sosialisasi kepada BPBD kabupaten/kota, juga menjalin komunikasi dengan instansi terkait untuk memantau perkembangan cuaca. "Kami menjalin komunikasi dengan BMKG dan BASARNAS. Serta penyiapan peralatan dan logistik," kata dia.
BPBD Jatim, lanjutnya, juga sudah mengeluarkan surat imbauan yang ditandatangani Sekdaprov Jatim, Heru Tjahjono terkait kesiapsiagaan dan kewaspadaan ke pemerintah kabupaten/kota pada 28 September 2020. "Melalu media sosial, kami melakukan sosialisasi ke masyarakat," tandasnya.