Logo

Wartawan Probolinggo Didorong Kuasai AI dan Media Sosial

AI Bukan Ancaman, Tapi Alat Bantu
Reporter:,Editor:

Kamis, 13 November 2025 08:07 UTC

Wartawan Probolinggo Didorong Kuasai AI dan Media Sosial

Sejumlah Wartawan Probolinggo saat Mengikuti Media Gathering 2025 yang digelar PWI Probolinggo Raya.Foto: Zulafif

JATIMNET.COM, Probolinggo – Para wartawan di Probolinggo didorong untuk menguasai teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan media sosial sebagai langkah strategis memperkuat peran pers dalam mengembangkan sektor pariwisata daerah.
Dorongan tersebut disampaikan dalam kegiatan Media Gathering 2025 bertema “Peningkatan Kapasitas SDM dan Peran Media dalam Pengembangan Wisata Daerah” yang berlangsung selama dua hari, 12–13 November 2025, di Hotel Bermi Permai, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo.

Kegiatan yang diinisiasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Probolinggo Raya ini diikuti puluhan jurnalis dari berbagai media cetak, elektronik, dan daring. Tujuannya memperkuat kapasitas jurnalis agar mampu bersaing di era digital dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat.

Pada sesi pertama, Muhammad Wahyu Anggara, Produser Digital Kompas TV Jawa Timur, membahas pengembangan konten media sosial di dunia jurnalistik. Ia menekankan pentingnya identitas media yang kuat di platform digital.

BACA: PWI Probolinggo Raya: Jurnalis Harus Inovatif dan Lakukan Literasi Berkualitas

“Media sosial kini menjadi bagian tak terpisahkan dari praktik jurnalistik modern. Jurnalis harus mampu memanfaatkannya untuk menyebarkan informasi yang cepat, akurat, dan berintegritas,” ujar Wahyu.

Sesi berikutnya menghadirkan Mahmud Suhermono, Wakil Ketua Bidang Organisasi PWI Jawa Timur, yang mengulas pemanfaatan teknologi AI dalam dunia jurnalistik serta pentingnya kepatuhan terhadap regulasi Dewan Pers.

Mahmud menegaskan, kecerdasan buatan bukan ancaman, melainkan alat bantu yang wajib dikuasai wartawan masa kini.

“AI tidak akan menggantikan wartawan. Namun wartawan yang tidak menggunakan AI akan tergantikan. Meski begitu, proses jurnalistik tetap harus menjunjung tinggi prinsip verifikasi dan klarifikasi agar hasil liputan tetap akurat,” tegasnya.

Kegiatan tersebut turut mendapat apresiasi dari Bupati Probolinggo, dr. Mohammad Haris, yang hadir setelah sesi pelatihan. Ia menilai program ini sejalan dengan visi pemerintah daerah untuk mendorong kemajuan sektor pariwisata berbasis potensi lokal.

BACA: Halal Bihalal, Freeport Indonesia Gelar Workshop AI bagi Jurnalis Gresik

“Saya senang teman-teman pers mengadakan pelatihan yang mendukung pengembangan wisata. Wisata tidak hanya soal alam, tapi juga budaya dan ekonomi masyarakat. Di sini peran media sangat strategis,” ujar Bupati Haris.

Sementara itu, Ketua PWI Probolinggo Raya, Babul Arifandi, menjelaskan bahwa Media Gathering 2025 menjadi langkah konkret untuk meningkatkan kompetensi wartawan agar lebih adaptif terhadap perubahan zaman.

“Kami berharap rekan-rekan wartawan tidak hanya memahami jurnalistik konvensional, tetapi juga mampu menjadi content creator yang memanfaatkan media sosial dan AI untuk mendukung promosi wisata serta budaya daerah,” kata Babul.

Melalui kegiatan dua hari ini, PWI Probolinggo Raya berharap sinergi antara insan pers dan pemerintah daerah semakin kuat. Dengan penguasaan teknologi digital dan semangat kolaboratif, media diharapkan mampu menjadi motor penggerak dalam memperkenalkan potensi wisata dan budaya Probolinggo ke tingkat nasional bahkan internasional.